Bisnis.com, JAKARTA— Posisi cadangan devisa
yang terus melemah memunculkan kekhawatiran pasar terhadap pergerakan nilai
tukar rupiah terhadap dolar AS yang semakin tertekan.
Berapakah titik kritis posisi
cadangan devisa? Dan jika sudah sampai titik kritis itu, bagaimana dampaknya?
Berdasarkan data Bank Indonesia,
pada akhir 2011 posisi cadangan devisa tercatat US$110,12 miliar. Lalu pada
akhir 2012, cadangan devisa sempat naik 2,42% menjadi Rp112,78 miliar. Namun,
pada 2013 angka tersebut terus berkurang dan pada Juli 2013 posisi cadangan
devisa tercatat US$92,67 miliar.
Senior Research and Analyst PT
Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan posisi cadangan devisa yang
sudah menurun saat ini masih tergolong dalam kategori aman, tetapi tetap harus
diwaspadai agar tidak terus tergerus.
“Kalau lihat cadangan devisa saat ini, itu masih bisa untuk
[pembiayaan] impor 5 bulan. Sedangkan batas psikologis cadangan devisa itu
setidaknya bisa untuk impor 3 bulan, yakni setara dengan US$60 miliar,” ujarnya
kepada Bisnis, Jumat
(6/9/2013).
Jika cadangan devisa di bawah
US$60 miliar, lanjut dia, dapat membuat rupiah semakin melemah dan akhirnya
memperburuk kondisi perekonomian.
“Jika di bawah level psikologis
itu, maka akan terjadi krisis rupiah dengan potensi resesi ekonomi Indonesia.
Namun tidak akan seburuk krisis 1998 atau 2008, karena kondisi ekonomi sekarang
masih lebih baik dari tahun-tahun tersebut,” tuturnya. (ltc)
Sumber : Bisnis Indonesia,
06.09.13.
[English Free Translation]
Weaken foreign exchange
reserves led to market concern on the movement of Indonesia Rupiah (IDR)
against U.S Dollar (USD) which increasingly depressed. Next questions : What is
the critical point of the foreign exchange reserves? And if it has reached the
tipping point, how will that affect? Et Cetera. Read more above.
No comments:
Post a Comment