Bisnis.com, DENPASAR - Proyek konsorsium antara Perusahaan
Daerah Bali, PT Nindya Karya (Persero), dan BUMN asal Korea Selatan yakni Korea
National Railway yang berupa pembangunan Light Rail Transit atau LRT
di Pulau Dewata dengan panjang lintasan 9,46 Km membutuhkan dana senilai
Rp8 triliun.
Kepala Dinas Perhubungan Bali IGW Samsi Gunarta
mengatakan saat ini pihaknya tengah mengkaji hasil Pra-Studi Kelayakan
pembangunan LRT tahap 1A, untuk selanjutnya diserahkan kepada pemerintah pusat,
sehingga dapat memperoleh akses pendanaan dari dalam maupun luar negeri.
"Apapun bentuk pendanaannya harus melalui Bappenas,
untuk diserahkan kepada Menteri Keuangan agar disetujui lebih
lanjut," kata dia, Sabtu, (13/3/2021). Menurutnya, skema pembiayaan yang
ditawarkan oleh pihaknya berupa Government to Government (GtG) antara
pemerintah Indonesia dan pemerintah Korea Selatan. Sebelumnya, Gubernur Bali
juga sudah membicarakan terkait hal ini dengan Dubes Korea Selatan.
"Kami pilih skema ini karena kalau Business to
Business (BtB) itu biayanya terlalu tinggi, dan tidak memungkinkan untuk
kondisi saat ini," tuturnya. Lebih lanjut, ditargetkan pada 2023 proses
pembangunan konstruksi LRT tersebut sudah dapat mulai dilakukan, dengan harapan
pada akhir 2022 sudah ada kejelasan pembiayaan atau financial closing.
Mengenai rute pembangunan LRT, sambungnya, pada tahap 1A
dengan rute Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai - Sentral Parkir Kuta,
1B dari Sentral Parkir Kuta - Canggu, dan tahap 2 dari Canggu -
Mengwi. Panjang lintasan tahap satu dan dua masing-masing mencapai 5,3 Km,
dan 4,16 Km.
"Pembangunan ini dimaksudkan agar sistem transportasi
kita menjadi lebih baik, karena masyarakat secara bertahap tidak terus-terusan
menggunakan kendaraan pribadi," kata dia.
Direktur Utama PT Nindya Karya (Persero) Haidar
Al Kahfi menuturkan akan terus mendukung kebutuhan pembangunan
transportasi di Pulau yang juga bekerja sama dengan Korea National Railway
untuk melakukan studi kelayakan. Sehingga ada perencanaan dari sisi analisa
keuangan, dan teknis pelaksanaan.
"Kami hanya mendukung pelaksanaan pembangunan ini
dengan pembuat perencanaan, selanjutnya disetujui atau tidak itu kami serahkan
kepada pemerintah," jelasnya.
Sumber : Bisnis, 13.04.2021.
[English Free Translation]
The consortium project between the Bali Regional Company,
PT Nindya Karya (Persero), and the South Korean SOE, namely the Korea National
Railway, in the form of the construction of a Light Rail Transit or LRT on the
Island of the Gods with a 9.46 km track length requires funds of IDR 8
trillion.
AJOQQ agen jud! poker online terpecaya dan teraman di indonesia :)
ReplyDeletegampang menangnya dan banyak bonusnya :)
ayo segera bergabung bersama kami hanya di AJOQQ :)
WA;+855969190856