Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau
KAI terus melakukan persiapan guna mendukung operasional LRT Jabodebek
yang direncanakan beroperasi pada pertengahan 2022.
Saat ini, persiapan KAI difokuskan pada aspek sarana dan
prasarana. VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan progres
terbaru pada 3-4 April 2021, KAI melalui Divisi LRT Jabodebek melakukan
unloading sarana LRT yakni TS20 (trainset ke-20) dan TS21 (trainset ke-21) di
Stasiun Harjamukti, Depok, Jawa Barat.
Dia menyebut TS20 dan TS21 ini dikirim langsung dari
pabrikannya yakni PT INKA, Madiun menuju Stasiun LRT Harjamukti.
Masing-masing rangkaian ini terdiri dari 6 kereta.
“Sebelum dikirim ke Stasiun Harjamukti, kereta telah
melalui pengujian statis di Madiun dan selanjutnya akan melalui uji dinamis
dari Stasiun Harjamukti sampai Stasiun Taman Mini, Jakarta. Proses pengiriman
sarana berjalan baik, demikian pula dengan proses unloading-nya. Pun untuk
berbagai tahapan ujinya kita harapkan berjalan lancar,” ujarnya dalam siaran
pers, Rabu (7/4/2021).
Joni menuturkan, tibanya TS20 dan TS21 ini berarti menambah
jumlah trainset LRT yang sudah tiba di Stasiun Harjamukti menjadi 21
trainset. Selanjutnya, masih terdapat 10 trainset yang akan dikirim
oleh INKA secara berkala.
Dari sisi sarana ungkapnya, kereta LRT Jabodebek memiliki lebar
badan kereta maksimum 2.650 mm dan tinggi atap kereta maksimum 3.685 mm,
sedangkan lebar relnya 1.435 mm.
Satu rangkaian LRT Jabodebek ini memiliki kapasitas angkut 740
orang pada kondisi normal, dan 1.308 penumpang pada kondisi padat
dengan konfigurasi 174 penumpang duduk dan 566 penumpang berdiri. LRT ini
memiliki kecepatan operasi maksimum 80 km/jam, dan kecepatan desain 90
km/jam.
Dia menambahkan, LRT Jabodebek memiliki sistem persinyalan Moving
Block CBTC GoA-3 (driverless) yang merupakan sistem persinyalan GOA-3
pertama di Indonesia.
"Sama seperti pendahulunya LRT Sumatera Selatan, LRT
Jabodebek juga menggunakan teknologi Third Rail System atau Sistem Rel
Ketiga untuk menghantarkan listrik sebagai daya penggerak kereta.
Selain itu, LRT Jabodebek menggunakan sistem keselamatan
Automatic Train Protection [ATP]," jelasnya. Sementara dari sisi prasarana
lanjutnya, per 31 Maret 2021, lintas pelayanan 1 (Cawang-Cibubur) sudah 98,98
persen, Lintas Pelayanan 2 (Cawang-Kuningan-Dukuh Atas) sudah 85,58 persen, dan
lintas pelayanan 3 (Cawang - Bekasi Timur) sudah 89,97 persen.
“Sepanjang tahun 2021 ini, pengiriman sarana masih akan
dilakukan, serta berbagai uji terhadap operasional LRT Jabodebek terus
dilaksanakan. Kita berharap LRT Jabodebek dapat beroperasi sesuai yang telah
direncanakan demi mewujudkan integrasi antarmoda yang semakin maju di
Jabodetabek,” pungkasnya.
Sumber : Bisnis, 07.04.21.
[English Free Translation]
PT Kereta Api Indonesia (Persero) or KAI continues to make preparations to support the Jabodebek LRT operations which are planned to operate in mid-2022. Good job.
No comments:
Post a Comment