Bisnis.com, JAKARTA - Dua proyek pembangunan infrastruktur di sektor perkeretaapian yang tengah dibangun akan semakin mengoptimalkan interkonektivitas angkutan massal di wilayah megapolitan Jakarta dan sekitarnya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut kedua
proyek tersebut yakni Proyek Double Double Track/DDT (Jalur Dwi
Ganda) KA Manggarai – Cikarang dan Proyek Light Rail Transit Jakarta, Bogor,
Depok, Bekasi (LRT Jabodebek).
“Kami
ingin mencari suatu bentuk yang terbaik untuk mengoptimalkan interkonektivitas
angkutan massal di Jakarta. Kami harapkan dengan selesainya kedua proyek
tersebut, kedepannya integrasi antarmoda di Jakarta dan sekitarnya akan semakin
baik dan lengkap,” jelasnya dalam keterangan resmi, Senin (30/11/2020).
Menhub
menyebut Stasiun Manggarai akan menjadi pusat stasiun KA di Jabodetabek karena
semua rute kereta yang ada di Jabodetabek akan bersinggungan di Manggarai.
“Oleh
karena itu, kami siapkan jalur-jalurnya sendiri antara kereta jurusan Bogor,
Bekasi, dan Kereta Bandara agar tidak saling bertumpuk. Kita harapkan DDT
Manggarai – Cikarang bisa selesai semuanya pada 2022,” ungkapnya.
Dia
mengungkapkan progress pembangunan proyek DDT KA Manggarai – Cikarang sudah berjalan
cukup baik dan meminta dilakukan percepatan-percepatan, misalnya terkait
pembebasan tanah dan penyiapan integrasi antarmoda lainnya misalnya dengan
kereta jarak jauh, KRL dan juga dengan Bus Rapid Transit (BRT) seperti
TransJakarta.
Saat
ini Kemenhub tengah menyelesaikan proyek pembangunan Fasilitas Perkeretaapian
Manggarai hingga Jatinegara yang terbagi dalam dua tahap meliputi pembangunan
Stasiun Manggarai, Stasiun Jatinegara, Stasiun Matraman, jalur KA elevated
mainland Manggarai - Jatinegara, gedung dan skybridge/Jembatan Penyeberangan
Orang (JPO) di stasiun Manggarai.
Menurutnya,
LRT Jabodebek yang pangkalnya di Dukuh Atas merupakan area yang banyak bersinggungan
dengan simpul-simpul transportasi seperti Stasiun KRL, Stasiun KA Bandara,
Stasiun LRT, dan Stasiun MRT.
Budi
Karya menjelaskan telah bersepakat bersama-sama BUMN, Pemprov DKI, Dishub DKI,
PT KAI, PT KCI, LRT dan MRT untuk bersama-sama merancang suatu integrasi
antarmoda yang baik sehingga para penumpang yang menggunakan jasa transportasi
massal dapat melakukan perpindahan antar angkutan massal dengan mudah, dekat,
dan nyaman.
“Jadi
misalnya penumpang dari Bekasi atau Bogor ketika turun di Dukuh Atas, dapat
dengan mudah berpindah menggunakan kereta bandara. Kami berkomitmen membuat
titik hub atau TOD di Dukuh Atas ini menjadi lebih baik,” tuturnya.
Dengan
integrasi antarmoda angkutan massal yang baik seperti antara kereta eksisting
KRL dengan kereta berteknologi tinggi MRT dan LRT, diharapkan dapat membangun
peradaban baru atau gaya hidup bagi masyarakat Indonesia dan menjadi suatu
kebanggaan dan kehormatan tersendiri di mata negara lain.
Sumber
: Bisnis, 30.11.20.
[English
Free Translation]
No comments:
Post a Comment