JaKaRTa : Supaya gak ganggu jam
kerja rekanan skalian maka pertemuan yang diadakan pun menghindari waktu kerja produktif (8 to 5). Pertemuan dengan
sahabat2 lama ini sekedar bertukar
pikiran karena jika bertukar dompet, bisa dipastikan gak ada yang mo jujur
he he he. Bisa jadi absen semua.
Bertempat di Cafe LaModa, Plaza Indonesia pertemuan ini dimulai jam 17.00 dan ada juga yang agak maleman
karena kepadatan lalin di ibukota. Lagian tempat nongkrongnya ada dipusat kota,
ya selamat deh ...
Diskusi ngalor-ngidul ini berakhir
sekitar jam 21.00 tapi dijamin perut
gak kelaperan. Wong diskusinya aja mirip debat terbuka capres tempo hari dan
topiknya sangat bervariasi. Semuanya
tentang logistik dan dibahas juga tentang
peluang dan tantangannya di tahun 2019 dan sesudahnya.
Moda kereta api (KA) di tahun2 mendatang tetap menjanjikan sehingga
seberapa banyak volume yang tersedia Inshaa
Allah bisa diserap, apalagi bila ada restrukturisasi terhadap kebijakan tarif (pricing policy).
Pembangunan Infrastruktur masif dan aturan odol pun terus digodok agar sistem
logistik nasional terus membaik.
Butuh waktu untuk meyakinkan banyak
pihak tetapi optimisme harus ditanamkan sejak dini. Jangan melulu berpikir
praktis tapi langkah yang diambil gak strategis. Semisal odol tadi, tetap
dijalankan karena alasan kebutuhan sementara regulasi gak pernah dituntaskan.
Apakah ada yang bisa diwujudkan dari
sesi obrolan ini, just wait and see. Juga apakah ada kaitannya dengan KALOG,
Inshaa Allah. Alumnus KALOG harus bisa membawa peluang untuk kejayaan anak
perusahaan PT Kereta Api Indonesia (Persero) ini. Mantul.
Dokumentasi terlampir.
Sumber : X-KALOG / Foto : RAM.
[English Free Translation]
In order not to disturb the working hours
of the partners, the informal meetings also addressed to avoid productive work
time (8 to 5). Meeting with these old friends is just exchanging ideas. That’s
it.
No comments:
Post a Comment