Hari-hari Katamsi yang biasanya
disibukkan keramaian Sta Semut berubah sepi. Dia lantas beralih jadi jukir di
area Pasar Atom. Namun, pria 60
tahun itu kini senang. Sebab, stasiun pertama yang menghubungkan Surabaya-Malang tersebut akan
dihidupkan kembali oleh KAI.
Rencana untuk menghidupkan kembali
Sta Semut disampaikan Manajer Humas Daop
8 Suprapto. Usaha itu terlihat sejak serah terima hasil pekerjaan restorasi
dari PT Senopati Perkasa (SP) kepada
KAI Kamis (20/6).
KAI langsung menyusun langkah-langkah untuk menghidupkan stasiun tersebut. Suprapto
menuturkan, langkah pertama yang akan ditempuh ialah pembersihan bangunan dalam
beberapa pekan. Setelah itu, akan ada penataan ruang tunggu.
"Mulai kursi, toilet, loket
pendaftaran, sampai pendingin ruangan," ucapnya. "Paling tidak,
standar pelayanan minimum terpenuhi," ungkapnya. Di bagian lain, pihaknya
juga tengah menyiapkan beberapa kereta yang akan beroperasi. "Tapi, ini khusus kereta komuter," katanya.
Kereta yang dimaksud, antara lain, KA Penataran
(Surabaya-Sidoarjo-Malang-Blitar), Dhoho (Surabaya-Mojokerto-Blitar), Tumapel
(Surabaya-Malang), dan KRD Sidoarjo
(Surabaya-Sidoarjo).
Empat KA itu segera dioperasikan
setelah seluruh persiapan layanan rampung. Dengan dihidupkannya stasiun yang
sekarang bernama Stasiun Surabaya Kota
tersebut, dia berharap perekonomian warga sekitar terdongkrak.
Sumber : Jawa Pos, 24.06.19 / Foto : Eastjava.com.
[English Free Translation]
Plans to revive Stasiun Semut (or Ants Station ?) delivered by Daop 8 Public
Relations Manager Suprapto. The effort was seen since handing over the results
of the restoration work from PT Senopati Perkasa (SP) to KAI on Thursday – June
20th.
No comments:
Post a Comment