SRIPOKU.COM, MUARAENIM --- Angka lakalantas di wilayah
hukum Polres Muaraenim tahun 2014,
menurun bila dibandingkan tahun 2013. Namun angkutan batubara tetap mendominasi
sebagai penyebab utama lakalantas tersebut, Selasa (6/1/2015).
"Memang betul angkutan batubara masih tinggi.
Penyebabnya macam-macam ada yang menabrak dan ada juga yang ditabrak,"
ujar Kapolres Muaraenim AKBP Nuryanto
didampingi Kasatlantas AKP Agung Aditya Pranata.
Menurut Nuryanto, secara total angka kecelakaan yang
terjadi diwilayah Polres Muaraenim pada tahun 2014 sebanyak 122 kasus. Dan itu jauh menurun bila
dibandingkan pada tahun 2013 yakni 205
kasus. Namun diakui, meski menurun, dalam insiden lakalantas tersebut masih
didominasi oleh angkutan batubara.
Ditambahkan oleh Agung, Jumlah lakalantas untuk tahun
2013, ada 205 kasus yakni terdiri dari meninggal dunia 183 orang, luka berat
155, luka ringan 148 orang dan kerugian material Rp 628.900.000 juta. Sedangkan
tahun 2014, ada 122 kasus terdiri dari meninggal dunia 69 orang, luka berat 70
orang, luka ringan 84 orang dan kerugian material Rp 670.400.000 juta.
Penurunan ini, karena tingkat kesadaran masyarakat mulai tinggi akan pentingnya
arti keselamatan baik bagi diri sendiri maupun orang lain.
Sumber : Sriwijaya Post, 06.01.15 / Kredit Foto : Palembang Tribunnews.
[English Free Translation]
Traffic accident in figures in 2014 within the
jurisdiction of Muaraenim sector, decreased when compared to 2013. However, the
transportation of coal continues to dominate as the main cause of the traffic
accident,
No comments:
Post a Comment