SeMaRaNG: Sabtu 11/10 sore, kitaorang mendapat
kesempatan mampir ke Lawang Sewu, bangunan kokoh warisan
pemerintah Hindia Belanda yang secara singkat bisa dikatakan dengan ungkapan :
"Luar Biasa".
Lawang Sewu ato dalam bahasa Indonesia diterjemahkan
sebagai gedung yang memiliki seribu pintu, brrr aje gile banyaknya ya. Bangunan
kokoh peninggalan Hindia Belanda ini bila dibaca di monumen dan berbagai arsip
yang ada, dibangun tahun 1904 dan selesai 1907. Belon lama banget
dunk. Ya terserah sih.
Awalnya, gedung ini dipergunakan sebagai kantor pusat
perusahaan kereta api (saat itu) Nederlandsch Indische Spoorweg Maatshappij
(NIS). Sesuai bentuknya, gedung ini dijuluki memiliki gaya art-deco
yang kental (kayak yang tahu aja ya ha ha ha), dibuat oleh arsitek Belanda ternama
yaitu Prof. Jacob F. Klinkhamer dan B.J Queendag.
Nah balik lagi, apakah Anda berniat bahwa pintu-pintu
yang ada di Lawang Sewu jumlahnya pas seribu buah ? Itu kabarnya merupakan
julukan karena saking banyaknya pintu dan juga jendela-jelndelanya gede
alaihim. Tapi kalo Pembaca penasaran, ya boleh-boleh aja sih he he he.
Karena memang keren dan indah, apalagi di saat senja,
wuuuih semua kamera bila ada disitu, mengarah ke gedung bersejarah ini. Tak
heran sejumlah event organizer (EO) saat ini berniat dan berminat menggunakan
Lawang Sewu untuk tempat pre-wedding (sesi foto) dan lain sebagainya. Buat
shooting filem horor ? Gak dulu deh.
Gedung utama Lawang Sewu utama yang berada didepan dan
menghadap Jalan taman / alun-alun tempat ngumpul anak muda di malam minggu di
Semarang, sempat dipugar dan di-cat ulang sehingga tampak megah seperti
sekarang ini. Usai dipugar sekitar bulan Juni 2011 dan tak lama kemudian
diresmikan oleh ibu negara Ani Banbang Yudhoyono.
Mau tahu detilnya ? Disarankan datang aja dan ajak
keluarga Anda (kalo udah married), jangan ajak keluarga tetangga bisa bikin runyem.
Ato ajak temen ngerumpi dan dijamin pengen foto-foto disana, apalagi foto
selfie. Disana tersaji catatan sejarah Lawang Sewu dan menjanjikan kekaguman
bila benar-benar bisa menikmati kebesaran Allah SWT.
Manusia saja gak cukup sakti bisa membangun gedung
sebagus dan sehebat apapun. Makanya disaat sang mentari mulai turun ke
peraduan, nah paduan cahaya sebagai latar belakang pemandangan akan menambah
keindahan foto. Semoga kita bisa mensyukuri nikmat tersebut secara langsung.
Subhanallah. Luar biasa !
Berikut ini liputan singkatnya dan ada cuplikan berita,
buat tambahan informasi. Selamat menikmati.
--- quote ---
(artikel)
Ini Alasan Larangan Syuting Film Mistis dan Horor di Lawang Sewu
SEMARANG: Bukan hanya Kota Lama
yang sering dijadikan lokasi syuting favorit. Beberapa tahun terakhir, aset PT
KAI semisal Lawang Sewu dan Museum Kereta Api Ambarawa pun laris manis. Tapi,
khusus Lawang Sewu ada aturan khusus yang diterapkan setelah 2010 lalu.
"Aturan khusus untuk Lawang
Sewu adalah tidak boleh untuk syuting film berbau mistis," kata Manajer
Museum PT KAI, Sapto Hartoyo, di kawasan Lawang Sewu, Selasa (7/10). Ia
mengatakan, sebelum ada aturan itu Lawang Sewu memang jadi tempat favorit film
horor. Bahkan beberapa film horor ada yang langsung mengambil judul Lawang
Sewu.
Stigma horor itulah yang ingin
dihapus. Sapto mengatakan, tahun ini ada 2 produser film yang mengajukan
syuting di Lawang Sewu. Tapi, pihaknya langsung menolak karena isinya masih
seputar film mistis.
"Kami ingin mengembalikan
image Lawang Sewu, yang kami kedepankan adalah bangunannya atau
arsitekturnya," tegasnya.
Sumber : TribunNews, 08.10.14.
--- unquote ---
[English Free Translation]
Saturday, 11/10 p.m, we got a chance to stop by to Lawang
Sewu, sturdy building heritage belong to Dutch government at that time.
Impression gained after looking through, it can only be said with the phrase:
"Amazing Lawang Sewu".
Horor pak di lawang sewu, emang awalnya stigma tapi lama lama jadi nyata
ReplyDelete