SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Pemerintah mulai menarik
subsidi bahan bakar solar per 1 Agustus 2014 ini. Dengan
ditariknya subsidi maka harga solar
berkisar Rp 9.000 perliter.
"Kami para pengusaha terus terang sangat galau
dengan aturan tersebut, apalagi keputusan ini sangat mendadak. Efeknya tentu
akan kami lakukan penyesuaian harga," kata Ketua Asosiasi Pengusaha Jasa
Angkutan Truk (APJAT) DPD Sumsel, Chairuddin Yusuf kepada Sripo, Kamis
(31/7) malam.
Menurutnya, melalui surat edaran kepala BPH Migas Nomor
937/07/KaBPH/2014 tertanggal 24 Juli, lalu, mulai awal Agustus BPH
Migas menginstruksikan kepada Badan Usaha Pelaksana Penyediaan dan
pendistribusian BBM bersubsidi untuk tidak mendistribusikan BBM jenis solar di
wilayah tertentu yang ditenggarai rawan penyalahgunaan, mulai pukul 18.00-06.00,
dan khusus di Jakarta per 1 Agustus hari ini aturan tersebut sudah berlaku.
Menurutnya, beberapa SPBU sudah tidak lagi menjual solar
bersubsidi. "Justru beberapa SPBU hanya menyediakan solar jenis DEX yang
harganya capai Rp 9000, terus terang kami galau akibat aturan tersebut,"
kata Chairuddin.
Diketahui, mengacu laporan terbaru, realisasi anggaran
kementrian keuangan menunjukkan sepanjang triwulan kedua tahun 2014, realisasi
penyaluran BBM bersubsidi capai Rp 100,7 triliun, melonjak tajam
dibandingkan realisasi periode triwulan I 2014 yang hanya Rp 20 triliun.
Sementara total realisasi BBM bersubsidi dari Januari
hingga Juni capai 120,7 triliun. Jika dicermati, realisasi subsidi Rp
120,7 triliun itu berarti meningkat 48,9 persen atau hampir dari separoh pagu
anggaran subsidi BBM yang dipatok dalam APBNP 2014 sebesar Rp 246,49 triliun.
Padahal konsumsi BBM bersubsidi pada paroh kedua tiap
tahun biasa selalu lebih tinggi. Selain karena jumlah kendaraan bermotor yang
terus bertambah, konsumsi naik karena efek kegiatan arus mudik.
Sumber : Sriwijaya Post, 01.08.14.
[English Free Translation]
The government began to attract subsidies of diesel fuel
as of August 1, 2014. With the withdrawal of this subsidies, the price of
diesel is around Rp 9,000 per liter.
No comments:
Post a Comment