Bisnis.com, PALEMBANG - Sumatra Selatan
terpilih menjadi lokasi proyek percontohan untuk pengembangan teknologi
gasifikasi batu bara bawah permukaan untuk mengoptimalkan penggunaan komoditas
tersebut.
Pilot project yang dilakukan oleh Badan Litbang Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kementerian ESDM ini akan diterapkan di wilayah kerja pertambangan PT Bukit Asam (Persero) Tbk, Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumsel.
Kepala Bidang Pertambangan Umum Dinas Pertambangan dan Energi Sumsel Izromaita mengatakan jika teknologi gasifikasi batu bara bawah permukaan (underground coal gasification / UCG) berhasil diterapkan maka dapat menjawab kendala penambangan yang kerap terjadi selama ini.
Pilot project yang dilakukan oleh Badan Litbang Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kementerian ESDM ini akan diterapkan di wilayah kerja pertambangan PT Bukit Asam (Persero) Tbk, Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumsel.
Kepala Bidang Pertambangan Umum Dinas Pertambangan dan Energi Sumsel Izromaita mengatakan jika teknologi gasifikasi batu bara bawah permukaan (underground coal gasification / UCG) berhasil diterapkan maka dapat menjawab kendala penambangan yang kerap terjadi selama ini.
"Kendala selama ini kan menambang butuh lahan luas belum lagi konflik dengan masyarakat terkait lahan maupun transportasi angkutan, teknologi ini sendiri akan menjawab kendala-kendala itu,"katanya, Kamis (25/7/2013).
Menurut dia, UCG tidak memerlukan lahan yang luas karena proses gasifikasi langsung di bawah permukaan. Selain itu UCG menghilangkan tahapan pengangkutan yang biasa dilakukan pada gasifikasi batu bara di permukaan.
Dia melanjutkan terpilihnya Sumsel menjadi lokasi proyek percontohan ini berdasarkan pada cadangan batu bara yang luas disertai dukungan pemerintah daerah dan kesiapan dari PTBA.
Izro mengatakan teknologi ini sebetulnya sudah diterapkan oleh negara lain, seperti Rusia, Selandia Baru dan Amerika. Oleh karena itu pihaknya optimistis eksploitasi dengan UCG di Sumsel juga dapat berhasil.
"Setelah Lebaran nanti akan ada penandatanganan kerja sama PTBA dan Balitbang ESDM. Studinya sendiri dilakukan selama 2013 -- 2014,"paparnya.
Pemerintah sendiri menargetkan pemanfaatan UCG untuk pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) dengan kapasitas sebesar 5 MW dapat terealisasi pada 2015 mendatang.
Sementara itu Koordinator Riset Eksploitasi Tambang dan Pengelolaan Sumber Daya Mineral Balitbang Kementerian ESDM, Nendariono, mengatakan selain memiliki potensi batu bara yang besar, Sumsel juga sudah mempunyai infrastruktur gas (SSWJ).
"Secara nasional, potensi sumber daya batu bara untuk UCG kedalaman 300 meter -- 1.000 meter diperkirakan mencapai 280 miliar ton dan sebagian besar ada di Sumsel,"katanya.
Dia mengatakan kegiatan UCG diharapkan dapat mengoptimalkan penggunaan batu bara nasional yang ramah lingkungan dan menambah pasokan energi. Hanya saja regulasi tentang UCG dalam bentuk Peraturan Menteri belum ada.
Di dalam peta jalan pengembangan UCG yang disusun Balitbang, selain ditargetkan untuk pembangkit listrik pada 2015, pihaknya juga akan mengkaji aplikasi UCG syngas untuk SNG atau BBM pada 2017 sehingga dapat mencapai komersialisasi UCG untuk bahan bakar itu.
Sumber : Bisnis
Indonesia, 25.07.13.
[English Free
Translation]
South Sumatera was
chosen to be the pilot project for the development of coal gasification
technology below the surface, to optimize the use of the commodity.
No comments:
Post a Comment