Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah berencana
mengembangkan infrastruktur Jawa Barat (Jabar) bagian selatan sehingga
kawasan tersebut diusulkan masuk infrastruktur prioritas pengembangan.
Pertimbangannya, wilayah tersebut memiliki potensi pariwisata.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil (RK)
mengatakan Jabar bagian selatan membutuhkan peningkatan pembangunan
infrastruktur, sehingga tidak tertinggal dibandingkan wilayah lain di Jabar.
"Apalagi Jabar bagian selatan memiliki potensi
pariwisata yang tinggi," ujarnya dikutip dalam keterangan resmi, Selasa
(16/2).
Wilayah Jabar bagian selatan ini berpenduduk
kurang lebih 3.771.547 jiwa dengan luas wilayah 10.059 kilometer persegi, atau
sekitar 28,36 persen dari total luas Tanah Pasundan.
Rencananya, pemerintah akan membangun Jalur Tengah
Selatan (JTS) sepanjang 321,26 kilometer (Km), yang meliputi
Bagbagan, Kiaradua, Lengkong, Segaranten, Tanggeung, Ciwidey, Pangalengan,
Cikajang, Bantar Kalong, dan Kerta Rahayu.
Senada, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan
Investasi Luhut Pandjaitan menuturkan pembangunan infrastruktur sepanjang
JTS sangat penting.
Pasalnya, kawasan tersebut mencakup enam sektor krusial yaitu
transportasi, pengairan dan irigasi, air minum dan sanitasi, pariwisata dan
ekonomi, penanganan bencana, serta kelautan dan perikanan.
"JTS menjadi sangat kritis menurut saya karena
bergerak di enam sektor krusial," katanya.
Selain pengembangan infrastruktur JTS, pemerintah juga
berencana membangun kawasan Cirebon, Patimban, dan Kertajati menjadi kawasan
metropolitan Rebana. Area seluas 43.913 hektar tersebut berpotensi mendatangkan
investasi besar.
Dalam kawasan rebana itu, pemerintah akan memperbaiki
ekosistem pesisir dan ketahanan pantai melalui penanaman mangrove, pembangunan
prasarana pada sentra garam rakyat di Kabupaten Subang, Kabupaten Cirebon, dan
lain-lain.
Selain dua kawasan tersebut, pemerintah juga akan
mengembangkan infrastruktur kawasan perkotaan cekungan Bandung. Meliputi,
pemulihan daerah aliran sungai (DAS) Citarum, pembangunan sistem penyediaan air
minum (SPAM) Kertasari, penanganan sampah tuntas kawasan, dan integrasi sistem
angkutan umum massal perkotaan.
Selanjutnya, pembangunan kawasan metropolitan Bandung
Raya, reaktivasi rel kereta api Rancaekek-Tanjungsari-Kertajati, serta
penyediaan Bandung Raya Bus Rapid Transit (BRT).
Terakhir, pemerintah berencana untuk mengembangkan wilayah
Bogor-Depok-Bekasi-Puncak-Cianjur- Karawang-Purwakarta dan pembangunan
infrastruktur di Kota Bogor. Sejumlah langkah yang akan dilakukan meliputi
pemulihan DAS Cilamaya dan pemulihan DAS Kali Bekasi.
Selanjutnya, perbaikan Waduk Cibeet di Kabupaten Karawang,
Waduk Cijurey di Kabupaten Bogor, serta relokasi longsor Sukajaya.
Ridwan Kamil mengusulkan dalam menjalankan percepatan
pembangunan infrastruktur di Jabar dapat diiringi dengan pembentukan Peraturan
Presiden (Perpres) tentang Percepatan Pembangunan Kawasan
Cirebon-Patimban-Kertajati.
"Tujuannya, agar dapat melengkapi dan mendukung
percepatan pembangunan ekonomi di Provinsi Jabar," ucapnya.
Sumber : CNN Indonesia, 17.02.21.
[English Free Translation]
The government plans to develop infrastructure for the
southern part of West Java (read : Jawa Barat) so that the area is proposed as
a priority infrastructure development. The consideration is that the area has
tourism potential. Good Good Good !
No comments:
Post a Comment