KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Barata Indonesia (Persero) memiliki target untuk bisa menjadi pemimpin pasar dalam memberikan solusi
infrastruktur, pangan, dan sumber daya air. Namun demikian, hal tersebut akan sulit untuk dicapai tanpa adanya
dukungan penuh dari pemerintah terhadap kemajuan industri manufaktur nasional.
“Selama 20 tahun terakhir, dalam
kondisi pertumbuhan ekonomi yang stagnan, peran sektor manufaktur terus menurun,”
ujar Direktur Utama PT Barata
Indonesia (Persero), Fajar Harry Sampurno dalam siaran persnya, Jumat (21/2).
Menurut Harry, minimnya
keberpihakan pemerintah kepada industri manufaktur nasional menjadi salah satu
faktor penyebabnya.
Dalam kondisi yang seperti ini,
Harry menilai pemerintah perlu menggulirkan kebijakan serta memperketat
pengawasan dalam meningkatkan tingkat
komponen dalam negeri (TKDN) di
semua proyek-proyek strategis nasional. Selain itu, ia juga menilai insentif
fiskal dan moneter sebagai hal yang penting untuk mendorong ekspor dalam
negeri.
Meski begitu, Harry juga
mengapresiasi beberapa langkah yang telah diambil oleh pemerintah dalam
memajukan industri manufaktur. Salah satu di antaranya yakni rencana
klasterisasi BUMN oleh pemerintah.
Asal tahu saja, sebelumnya,
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mewacanakan akan
membentuk klaster-klaster BUMN berdasarkan inti bisnis untuk merampingkan
jumlah BUMN dan mendorong efisiensi.
Salah satu klaster yang
rencananya akan dibentuk yakni adalah klaster di bidang industri berat dan
perkapalan yang akan terdiri dari PT
Barata Indonesia selaku koordinator, PT Boma Bisma Indra (BBI), PT Dok dan
Perkapalan Surabaya (DPS), PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (DKB), PT
Industri Kereta Api (INKA), dan PT Industri Kapal Indonesia (IKI).
Menurut Harry, pembentukan
klaster BUMN dapat berperan dalam menyatukan sumber daya agar tidak terjadi
duplikasi.
Sumber : Kontan, 21.02.20.
[English Free Translation]
PT Barata Indonesia (Persero) has
a target to be a market leader in providing infrastructure, food and water
resources solutions. However, this will be difficult to achieve without full
support from the government for the progress of the national manufacturing
industry.
No comments:
Post a Comment