Bisnis.com, JAKARTA - Penerapan teknologi blockchain untuk sektor
logistik dan supply chain dinilai memiliki kompleksitas yang lebih rumit dan
tinggi dibandingkan dengan sektor lain.
Asisten Deputi Pengembangan Logistik Nasional Kemenko
bidang Perekonomian Erwin Raza
mengatakan blockchain berkaitan erat dengan transparansi data dan informasi
sehingga perlu adanya tingkat kepercayaan yang tinggi.
"Jadi, komunitas bisnis yang
sepakat membentuk blockchain itu, harus terlebih dahulu membangun trust di
antara mereka. Untuk itu, mereka semua
berada dalam level playing field dan platform yang sama. Kalau tidak,
blockchain sulit terbentuknya," katanya, Selasa (9/10/2018).
Menurutnya, hal itu berbeda dengan
sektor bisnis lain, misalnya, perbankan yang memiliki standar service level dan
aturan yang baku. "Mungkin di sektor perbankan lebih mudah membangun
blockchain. Sementara pada industri logistik dan supply chain lebih rumit dan
kompleksitasnya tinggi," ujarnya.
Dia juga menyinggung terkait
penerapan awal blockchain di sektor ini mengingat apabila berbicara supply
chain (rantai pasok) dari sisi perusahaan, terdiri dari berbagai entitas bisnis
mulai dari pemasok, manufakturing, distribution center, wholesaler, retailer
dan konsumen akhir.
Menurutnya, di antara proses supply
chain tersebut terdapat pula komunitas penyedia
jasa logistik, 2PL, 3PL, yang bergerak di bidang transportasi, pergudangan,
finance, dan informasi, bahkan 4PL yang bertindak sebagai integrator.
"Nah, dari mana kita mulai
membentuk blockchainnya. Apakah untuk seluruh proses supply chain tersebut atau
hanya untuk titik-titik tertentu saja. Misalnya, blockchain untuk jaringan
pemasok saja, atau manufacturing saja," katanya.
Hal ini perlu menjadi pertimbangan
penting karena masing-masing terdiri dari entitas yang banyak dan mempunyai
kepentingan yang berbeda.
Terkait blockchain yang bisa menekan
biaya logistik, dia memandang bisa saja apabila blockchain tersebut bisa
dibangun di antara komunitas logistik tersebut yang membuat transparansi bisnis
akan lebih nyata dan implikasinya biaya logistik lebih efisien.
"Pertanyaannya bisa gak blockchain dibangun untuk sektor logistik, saya belum
bisa menjawabnya," kata dia.
Sumber : Bisnis, 10.10.18.
[English Free Translation]
The implementation of blockchain
technology for the logistics and supply chain sectors is considered to have
more complex and high complexity compared to other sectors.
No comments:
Post a Comment