JaKaRTa : Buat KALOGers pantang klo disuruh nungguin kantor seharian. Ada staf
khusus yang emang disiagakan untuk itu tapi bagi sebagian lainnya, gak ada cerita
selain berjualan dan memasarkan produk supaya laku.
KALOGers juga punya target yang
harus dipenuhi. Untuk itu gak cukup dengan berdo’a, harus dikombinasi dengan kunjungan ke Pelanggan, termasuk
sosialisasi dan edukasi ke Pelanggan. Itu faktor yang teramat penting untuk
dilewatkan.
Komunikasi + hubungan baik, bisa jadi 2 (dua) hal gak terpisahkan. Seseorang yang
memiliki pola komunikasi yang baik tetapi gak punya hubungan baik, mustahil
bisa menemukan solusi yang pas. Demikian juga sebaliknya.
Untuk itu diperlukan kunjungan rutin
dan bersilaturahim agar bila didapati ada isu2 penting bisa langsung
dibicarakan dan dicarikan solusinya. Senin
08/10 gak perlu nunggu waktu, KALOGers langsung merangsek.
Apalagi di hari Jumat 05/10 sore dapat perintah, segera buka Posko Bencana Peduli Palu + Donggala dan KALOGers segera
berkoordinasi satu sama lain, termasuk dengan pihak eksternal seperti INSA, Kadin, Meratus, Mabes Polri dll.
Intinya, semangat untuk meringankan
beban sodara2 kita di Sulawesi Tengah
pun akhirnya di-amini untuk segera dieksekusi. Terbukti di hari Sabtu 06/10 posko langsung mulai
beroperasi dan dieksekusi angkutan menggunakan kontainer via kereta api (KA), dari Jakarta ke Surabaya.
Setidaknya koordinasi sudah berjalan
dan rapat evaluasi akan dilaksanakan hari Selasa
09/10/18 di Stasiun Gambir,
dengan menghadirkan para pelaku utama dan merancang skenario terbaik kedepannya
seperti apa.
Dokumentasi dimaksud, terlampir.
Sumber : KALOG / Foto : RAM.
[English Free Translation]
Monday morning, KALOGers had a work
to stay in touch with loyal customers and in the afternoon a physical check to
Pasar Senen Station, and continue meeting with PT Meratus Line it was related
to the preparation of natural disaster transportation.
No comments:
Post a Comment