SEMARANG:
Rencana reaktivasi rel KA Stasiun
Tawang-Pelabuhan Tanjung Mas akan melewati SD Kusuma Bhakti. Jika pembangunan rel dilakukan sesuai rencana PT
KAI, maka ratusan siswa terancam tak bisa sekolah karena tergusur.
Kepala Sekolah Dasar Kusuma Bhakti,
Khayatun
mengatakan, Selain SD Kusuma Bhakti, tercatat ada musala dan rumah-rumah warga Kebonharjo yang bakal digusur untuk
proyek tersebut.
Khayatun
menambahkan, hingga saat ini pihaknya belum menerima pemberitahuan atau
sosialisasi secara resmi dari PT KAI soal proyek reaktivasi rel. Hanya saja
pada medio 2015 lalu, ada petugas dari PT KAI yang melakukan pemetaan dengan
menandai bangunan yang terkena proyek.
"Dulu
sudah ada petugas. Gedung kelas VI di bagian sudut bangunan ditandai cat merah.
Tapi sekarang tanda itu sudah hilang. Bahkan sampai sekarang informasinya
(reaktivasi rel) tidak jelas," lanjutnya.
Sebelumnya
Manajer Aset PT KAI Daop 4 Semarang,
Eman Sulaeman bersikukuh bahwa seluruh tanah yang dilewati proyek
reaktivasi rel Tawang-Tanjung Emas merupakan aset PT KAI, termasuk gedung SD
Kusuma Bhakti dan rumah-rumah warga Kelurahan Kebonharjo. Sehingga warga harus
rela digusur. Pihaknya mempunyai bukti kepemilikan sejak dulu.
Sebaliknya,
warga Kebonharjo juga memiliki bukti sertifikat hak milik. Menurut Kantor
Pertanahan Kota Semarang sertifikat warga Kebonharjo adalah sah.
Ketua DPRD Kota Semarang, Supriyadi, mendesak PT KAI melakukan
sosialisasi dan dialog pada warga terkait pembangunan rel menuju Pelabuhan
Tanjung Emas. Ia tidak ingin warga jadi korban pembangunan yang dilakukan
pemerintah. Ia menyarankan, pembangunan rel bisa dialihkan ke tempat lain yang
tidak berkonflik.
Sumber
: TribunNews, 07.01.16.
[English
Free Translation]
Reactivation
plan Tawang railway station-Tanjung Mas port will pass through SD Kusuma
Bhakti. If the construction of the railway is done according to the plan of PT
KAI, then hundreds of students threatened because the school will be evicted.
No comments:
Post a Comment