SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Direktur
Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Djoko Murjanto menilai jalur
lintas timur Sumatera (jalinsum) memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan
lintas tengah atau barat.
Jalur ini pula berpotensi menjadi penghubung utama
yang menggerakkan ekonomi kota-kota utama Sumatera.
Dalam kunjungan lapangan di jalur lintas timur
Palembang-Lampung, Jumat (3/5/2013), Djoko menyebutkan, 96,56 persen dari 2.727
kilometer ruas jalan di jalur lintas timur Sumatera dalam kondisi baik.
Kerusakan tercatat tinggal 3 persen atau sekitar 93 kilometer (km). Perbaikan,
perawatan rutin, dan pelebaran jalan diharapkan selesai tahun depan.
Akan tetapi, beban dan jumlah kendaraan terus
meningkat sehingga turut mempercepat kerusakan. Pertumbuhan ekonomi mendorong
peningkatan lalu lintas kendaraan di ruas penghubung
Lampung-Palembang-Jambi-Pekanbaru-Medan-Aceh tersebut. Dalam rangka
pemeliharaan dan peningkatan kapasitas jalan di jalur itu, pemerintah
menganggarkan Rp 1,932 triliun tahun ini.
Angka ini terdiri dari Rp 128 miliar untuk
pemeliharaan rutin, Rp 185 miliar untuk perawatan berkala, Rp 688 miliar untuk
peningkatan struktur dan penggantian jembatan, serta Rp 930 miliar untuk
pelebaran dan pembangunan.
Djoko menambahkan, lintas timur menjadi koridor
strategis bagi Pulau Sumatera. Dibandingkan lintas barat dan lintas tengah,
jalur lintas timur lebih landai konturnya dan lebih jauh dari jalur patahan
yang rawan gempa.
"Pascagempa dan tsunami tahun 2004, jalur ini
semakin ramai karena jadi alternatif utama lalu lintas kendaraan dari dan ke
Pulau Jawa. Truk-truk angkutan semakin ramai di jalur ini," ujarnya.
Dalam tiga tahun terakhir, anggaran untuk
perbaikan dan pembangunan jalan di lintas timur tercatat paling besar
dibandingkan anggaran untuk jalur lintas tengah dan barat.
Tahun ini, misalnya, anggaran untuk lintas timur
mencapai Rp 1,932 triliun, sementara lintas barat Rp 1,443 triliun dan lintas
tengah Rp 1,230 triliun. Akan tetapi, kondisi jalan saat ini belum mampu
mengimbangi volume kendaraan.
Sebagian ruas lintas timur hanya memiliki lebar badan
jalan 6 meter dan tidak memiliki bahu. Di beberapa titik di ruas
Palembang-Indralaya-Penyandingan, truk atau bus harus mengurangi kecepatan saat
bersimpangan karena khawatir berserempetan akibat badan jalan tak cukup lebar.
Selain itu, bahu jalan juga belum standar.
Di banyak titik bahkan tak ada bahu dan badan
jalan bersisian dengan selokan, sungai, atau jurang yang rawan kecelakaan.
Dalam perjalanan menempuh jarak 200 km antara Palembang dan Mesuji, ada
sedikitnya tiga truk yang terperosok ke sungai dan sisi luar jalan yang lembek
dan berkubang.
Sumber :
Sriwijaya Post, 03.05.13.
[English Free
Translation]
Director General of Bina Marga, Ministry of Public
Works Djoko Murjanto assess the traffic east lane of Sumatera (jalinsum or
Jalan Lintas Sumatera) has a number of advantages over the middle or west. This
track also has the potential to become the primary interface that drives the
economy the main cities of Sumatera.
No comments:
Post a Comment