SRIPOKU.COM, PANGKALANBALAI - Jembatan Gasing dengan bentang
sepanjang 300 meter yang terletak di Jalan Tanjung Api-Api terancam ambruk.
Pasalnya, badan jembatan sudah banyak yang jebol, di kanan dan kiri jembatan
kondisi jalan sudah banyak berlobang dan ada tumpukan lumpur di atas jembatan.
Saat dilintasi kendaraan angkutan berat, badan jembatan sudah mulai
bergoyang. Pemerintah Provinsi Sumsel didesak untuk melakukan tindakan
antisipasi dan tindakan tegas terhadap mobil angkutan yang melebihi tonase.
"Jembatan gasing ini terancam roboh, di kanan kiri jembatan jalan
sudah jebol, badan jembatan juga banyak yang jebol," kata anggota Komisi I
DPRD Banyuasin Drs Nurwahid kepada Sripoku.com, Senin (11/2/2013).
Penyebab utama kerusakan jalan dan jembatan ini banyaknya mobil angkutan
kayu milik perusahaan pulp and paper yang melintas dengan daya angkutan
melebihi tonase jalan dan jembatan.
"Pemrov Sumsel harus menindak tegas, jika tidak maka jembatan terancam
ambruk dan kerusakan jalan akan semakin parah seperti saat ini," katanya.
Jika truk batubara dilarang, maka angkutan kayu juga harus dilarang karena
jumlahnya ratusan dan tonasenya juga melebihi 12 ton. "Jadi kami mintak
angkutan kayu harus lewat sungai,karena merusak jalan dan menyulitkan
warga," tegasnya.
Wakil Ketua DPRD Banyuasin Ir M Zakaria, MSi meminta Gubernur Sumsel
menghentikan kegiatan angkutan kayu di kawasan TAA. "Jalan rusak
dimana-mana, jembatan jebol, ini semua akibat angkutan kayu yang melebihi
tonase," katanya.
Warga sejauh ini kesulitan lantaran jalan rusak, berlumpur dan licin
sehingga sangat mempengaruhi perekenomian masyarakat.
Sumber : Sriwijaya Post, 11.02.13.
[English Free Translation]
Gasing bridges with spans as long as 300 meters,
located at Jalan Tanjung Api-Api, Palembang threatened to collapse. Because the
body has a lot of the broken bridge, the bridge on the right and left of the
road conditions had a lot of cavities, and there were piles of mud on the
bridge.
No comments:
Post a Comment