Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memasukkan proyek kereta
cepat Jakarta-Semarang ke daftar proyek
prioritas strategis. Hal itu tercantum dalam Lampiran
II Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2020-2024.
Dalam dokumen tersebut, kereta
cepat Jakarta-Semarang akan memangkas waktu tempuh perjalanan dari 5 jam
menjadi 3,5 jam.
Selain kereta cepat
Jakarta-Semarang, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang tengah dikerjakan
juga masuk dalam daftar proyek prioritas.
Apabila selesai, kereta cepat
Jakarta-Bandung akan memangkas waktu tempuh perjalanan dari 3 jam menjadi 40
menit.
Kedua proyek kereta kecepatan
tinggi di pulau Jawa itu diperkirakan akan menghabiskan anggaran sebesar Rp63,6
triliun. Sebesar Rp42 triliun di antaranya berasal dari skema Kerja Sama
Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Sementara, Rp21,6 triliun sisanya berasal
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Pelaksana kedua proyek itu
melibatkan Kementerian
Perhubungan (Kemenhub), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR),
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), dan badan usaha.
Selain proyek kereta cepat di
Pulau Jawa, pemerintah juga menjadikan proyek kereta api Makassar-Pare-pare
sebagai proyek prioritas.
Proyek kereta api ini akan
menghubungkan kawasan industri dengan Pelabuhan Garongkong dan Makassar New
Port.
Kemudian, kereta api di Sulawesi
ini juga akan mengurangi beban angkutan barang di Jalan Nasional Lintas Barat
Sulawesi 20-30 persen pada 2045 dengan target angkutan 1,5
juta ton per tahun.
Indikasi kebutuhan pendanaan dari
proyek kereta api
Makassar-Pare-pare adalah Rp6,4 triliun yang bersumber dari APBN sebesar Rp3,8 triliun dan
KPBU Rp2,6 triliun.
Sebagai informasi, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung saat
ini dikerjakan oleh PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC). Proyek ini diperkirakan menelan investasi hingga US$6 miliar atau sekitar Rp81
triliun (asumsi kurs Rp13.500 per dolar AS).
KCIC merupakan badan usaha yang
dimiliki oleh konsorsium Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tergabung dalam PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan China
Railway International Co. Ltd.
PSBI sendiri merupakan perusahaan
patungan beberapa perusahaan BUMN. Perusahaan pelat merah yang dimaksud antara
lain, PT Wijaya Karya
(Persero) Tbk dengan porsi
kepemilikan 38
persen, KAI sebesar 25 persen, PT Perkebunan Nusantara VIII
(Persero) sebesar 25 persen, dan PT
Jasa Marga (Persero) Tbk dengan porsi
kepemilikan 12
persen.
Pemerintah menargetkan Kereta Cepat Jakarta-Bandung beroperasi
pada 2021.
Sumber : CNN Indonesia, 12.02.20.
[English Free Translation]
President Joko Widodo (Jokowi)
included the Jakarta-Semarang high-speed railroad project in the list of
strategic priority projects. This is stated in Appendix II of Presidential
Regulation No. 18 of 2020 concerning the National Medium-Term Development Plan
for 2020-2024.
No comments:
Post a Comment