Kabar24.com,
JAKARTA : Duta Besar Jepang untuk
Indonesia, Tanizaki Yasuaki menyatakan banyak orang Jepang yang adalah
campuran dari bangsa asing di bagian selatan termasuk dari Indonesia.
Dalam
acara peresmian Ekspedisi Spirit of
Majapahit, Tanizaki menyatakan bahwa program pelayaran dari Indonesia ke
Jepang yang mengadopsi sejarah pelayaran Majapahit pada abad ke 13
ini membuktikan pula adanya percampuran etnis dalam elemen masyarakat Jepang.
"Di
Jepang ada pertanyaan besar darimana kami berasal? Apakah dari Utara? Ada
sebuah teori yang menyatakan orang Jepang adalah etnis campuran dari Utara dan
Selatan. Sehingga saya percaya dalam darah saya ada juga elemen yang lebih kuat
datang dari selatan. Itu alasannya saya juga sangat tertarik dengan program
ini," ungkap Tanizaki di Gedung
Badan Pengkajian Penerapan Teknologi, Senin
(2/5/2016).
Program
yang mengikuti pengalaman sejarah pelayaran Majapahit abad ke 13 ini menjadi
salah satu bukti bahwa lebih dari ribuan tahun orang Jepang juga mendapat
pengaruh dari orang-orang wilayah Selatan, termasuk Indonesia.
Tanizaki
menyebut program yang diusung oleh Majapahit
Admiration Community (Komunitas Pecinta Majapahit) dari berbagai golongan, baik orang Indonesia ataupun Jepang.
Tanizaki menilai program ini sangat penting, unik, dan menantang.
"Jepang
dan Indonesia memiliki kesamaan sebagai negara maritim. Oleh sebab itu, sangat
benar pesan dari Presiden Joko Widodo untuk mengembangkan maritim kita. Hal ini
penting bagi Jepang dan Indonesia," terangnya.
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan
Sumber Daya RI Rizal Ramli
menyambut baik program untuk membuat pengalaman sejarah abad ke 13 ekspedisi
dari Indonesia ke Jepang dengan kapal kayu sepanjang 20 meter dan lebar 4,5 meter
tanpa tempat tidur hanya dengan koridor.
Adapun
11 orang dalam tim itu terdiri dari orang Bugis (Makassar), Jawa, dan satu
orang Jepang tersebut akan melakukan pelayaran dari Jakarta-Pontianak-Brunei Darussalam-Manila-Taiwan-Jepang.
Kapal
ini hanya 20ft, tidak ada ruang tidurnya, hanya koridor tempat tim untuk bisa
tidur. Ini akan menjadi perjalanan yang sangat berat tetapi juga menjadi simnol
serta pesan bahwa pemerintah Indonesia menginginkan kita mencintai laut dan tak
melupakan diri sebagai negara maritim, jelas Rizal dalam pidatonya
Pembangunan
kapal yang menggelontorkan biaya sekitar Rp2,5
miliar mendapatkan banyak bantuan dari sumbangan dari berbagai pihak dan
komunitas sejarah. Sumbangan tersebut dalam bentuk kayu misalnya kayu jati,
atau tambahan ornamen untuk gate dan ukiran.
Rencana
ekspedisi ini sebelumnya direncanakan dengan melibatkan para ahli sejarah dan
perkapalan dari Jerman, Belanda, Perancis, Jepang, Institut Teknologi Surabaya,
Universitas Hasanuddin, Universitas Sumatera Utara, dan
Universitas Indonesia. Ekspedisi ini juga bekerjasama dengan Takushoku University.
Kegiatan
ini akan meliputi napak tilas pelayaran Majapahit ke Jepang pada awal bulan Mei-Juli 2016 dengan rute Jakarta-Pontianak-Brunei
Darussalam-Manila-Jepang. Kegiatan lainnya adalah menjadikan kapal layar
Spirit of Majapahit sebagai simbol dari semangat maritime Majapahit dan menjadi
monument di Jepang.
Sumber
: Bisnis Indonesia, 02.05.16.
[English
Free Translation]
Japanese
Ambassador to Indonesia, Yasuaki Tanizaki said many Japanese people who are mix
of foreign nations in the south, including from Indonesia. In the inauguration
of Expedition Spirit of Majapahit, Tanizaki stated that the cruise program from
Indonesia to Japan are adopting Majapahit’s shipping history in the 13th
century, proves also the ethnic mix in elements of Japanese society.
No comments:
Post a Comment