JAKARTA: Kemenhub mencatat, ada 3.000 Km rel mati yang sudah tidak
beroperasi. Salah satunya adalah jalur Bandung-Ciwidey,
Jabar. Jalur yang mulai beroperasi sejak tahun 1924 oleh Staatsspoorwegen
itu tercatat sudah tidak lagi digunakan tahun 1972. Alhasil, saat ini kondisinya cukup memprihatinkan. Banyak rel
yang sudah tidak ada dan digantikan dengan bangunan liar.
"Sekarang
itu karena di sana banyak dijadikan kawasan industri, itu banyak yang sekarang
bantalan rel yang sudah jadi pabrik dan dijadikan areal perumahan," tutur Manager Conservation Non Building PT KAI,
Wawan Hermawan.
Selain
menjadi rumah dan areal pabrik, bantalan rel juga diganti dengan bangunan
bengkel mobil hingga tempat pendidikan Taman Kanak-kanak (TK). Bahkan rel KA
yang masih ada di dalam jembatan ditambahi oleh warga dengan campuran bahan
pasir dan semen agar jembatan bisa dilewati motor.
"Jembatan
sekarang jadi jembatan umum dan dipo kereta jadi gedung olahraga,"
katanya. Hal ini tentunya menjadi pekerjaan yang tidak mudah. Pemerintah perlu
kerja keras untuk mengaktifkan kembali jalur rel mati karena jalur
Bandung-Ciwidey dianggap memiliki nilai ekonomi tinggi.
Menurut data
Unit Heritage, Conservation & Architecture PT KAI, studi kelayakan
pembangunan jalur tersebut selama dua tahun sejak 1915. Dari hasil penelitian
lapangan itu lintas Bandung-Banjaran-Kopo-Dayeuh
Kolot-Ciwidey dengan lintas cabang Dayeuh
Kolot (Citeureup) menuju pemukiman padat penduduk di wilayah distrik Ciparay, Majalaya ditetapkan menjadi
rute paling memungkinkan dibangun jalan rel.
Pembangunan
tahap pertama dimulai pada 1917,
menggunakan lebar rel kereta standar SS, yaitu 1067 mm dengan jarak rute Bandung-Kopo
sepanjang 26,5 km.Jalur cabang bermula dari Sta Cikudapateuh pada lintas Bandung-Cicalengka.
Setelah itu
stasiun yang dibangun sesuai urutan adalah Buah
Batu, Dayeuh Kolot, Banjaran, dan
Kopo.
Sumber :
detik, 11.09.15 / Kredit Foto & Ilustrasi : Koleksi Pencinta KA (mohon ijin).
[English Free
Translation]
According to
Ministry of Transportation data, there are 3,000 Km dead tracks that are not in
operation. One is the path between Ciwidey - Bandung, West Java. The track has been
operating since 1924 by Staatsspoorwegen, was recorded no longer be used in
1972. As a result, the current conditions are quite alarming. Many tracks are
gone and replaced with illegal buildings.
No comments:
Post a Comment