JaKaRTa:
Inilah uniknya tarik-menarik pengaruh di lingkungan pemerintahan Indonesia.
Sudah ditonton banyak orang ehh malah saling berbantah-bantahan. Maunya sih,
mbok ya diobrolin di meja perundingan dan cari solusi. Ini sih mirip anak ABG
adu kuat di media ato medsos.
Isu yang
paling panas minggu ini adalah tentang rencana masuknya jalur rel kereta api (KA) ke pelabuhan dan selalu
jadi polemik. Padahal apa salahnya diterima dulu dan jangan merasa gak perlu
gitu. Wong Pelindo gak dimintain duit buat ngebangun. Ato takut ada rejeki yang
terpotong akibat masuknya kereta api ? Entahlah.
Katanya mau
motong biaya logistik nasional supaya lebih kompetitif di mata dunia maupun
masyarakat Indonesia. Nyatanya, berpolemik terus. Silahkan dinilai sendiri aja.
Bagaimana hasil akhirnya, monggo tanggapannya.
--- quote ---
[artikel] Pelindo II Ogah Bangun Jalur Kereta Api Barang di Pelabuhan
Tanjung Priok.
JAKARTA: PT
Pelindo II tidak akan membangun jalur KA barang di Pelabuhan Tanjung Priok.
Padahal, keberadaan kereta barang tersebut dapat mengatasi masalah waktu bongkar muat barang (dwelling time).
Menurut Dirut PT Pelindo II R.J Lino, berkaca
pada Jepang, modal transportasi KA tidak cocok untuk angkutan barang karena
tidak efisien.
“Karakteristik
Jepang sama dengan Indonesia. Kereta barang pangsa pasarnya hanya 3,6% per
tahun, Eropa 10%. Jadi untuk apa bangun seperti itu,” cetusnya, di Jakarta.
Sementara
itu, Dirut PT KAI Edi Sukmoro
mengatakan, rencana pembangunan jalur KA sebagai penghubung antara Sta Kereta Logistik Pasoso ke Pelabuhan Tanjung Priok (Terminal JICT/
Koja) sepanjang 1 km telah lama dibahas. Menurutnya, pembangunan jalur rel
tersebut awalnya akan dikerjakan Ditjenka
Kemenhub, tapi tidak bisa jalan, dan dialihkan ke KAI.
“Sejak Juli
kami sudah disurati oleh Menhub Ignasius
Jonan untuk melanjutkan proyek ini,” katanya. Saat ini, pihaknya terus
berkoordinasi dengan Pelindo II terkait rencana pembangunan jalur KA tersebut.
Pasalnya, untuk masalah pembebasan lahan, kata dia, prosesnya telah memasuki
tahap akhir dalam hal perhitungan harga dan kemudian sosialisasi kepada
masyarakat.
“Lahan yang
akan dipakai bukan milik Pelindo, tapi Kementerian
PUPR. Saya dengar Menteri PUPR
Basuki Hadimuljono sudah disurati oleh Menhub supaya lahannya bisa
digunakan,” imbuhnya.
Ia berharap,
proyek pembangunan ini bisa cepat dilaksanakan karena dengan adanya jalur ini
bisa mengurangi beban jalan akibat truk-truk kontainer. Pihaknya akan
menggunakan dana dari kas internal untuk pembiayaan pembangunan proyek
tersebut.
Sumber :
Rakyat Merdeka, 31.08.15.
--- unquote
---
Rujukan sebelumnya,
terkait ihwal rencana masuknya jaringan rel kereta api (KA) ke pelabuhan,
silahkan baca : [KU-236/2015] KAI Bantah Konflik dengan Pelindo II Soal Proyek Kereta.
[English Free
Translation]
PT Pelindo II
won’t build railway network at Tanjung Priok Port. In fact, the existence of a
freight train that can solve the problem when waiting time, cargo loading and
discharging at the port becoming hot issue (read : dwelling time) in the
country.
No comments:
Post a Comment