JAKARTA: PT Kereta Api Logistik (KALOG) tengah
fokus pada pengembangan loading/unloading
(LO/LO) batubara di Sumatera Selatan.
Hal ini sejalan dengan meningkatnya produksi batubara di Sumatera Selatan.
Ditambah
segmen bisnis LO/LO batubara ini memiliki kontribusi margin dan pendapatan
paling besar diantara lini bisnis PT KALOG lainnya.
Sebagai
persiapan untuk menjawab kebutuhan yang lebih besar dengan beroperasinya jalur
ganda di Sumatera Selatan, PT KALOG telah menyiapkan berbagai rencana pengembangan
dan ekspansi bisnis batubara di Sumsel, diantaranya :
1. Investasi Alat, berupa Gantry Crane dan
Conveyor Belt. Alat tersebut untuk menunjang kegiatan bongkar muat dengan
kapasitas besar hingga 8 juta ton/tahun.
2. Penambahan Rangkaian Gerbong, Pada
tahun 2015 ini, aktivitas bongkar muat dari 3-4 rangkaian akan ditingkatkan
menjadi menjadi 6 rangkaian.
3. Pembangunan Pelabuhan. PT KALOG juga
tengah mempersiapkan Pelabuhan Srengsem, Lampung, sebagai Terminal untuk Kepentingan Sendiri (TUKS). Terminal ini akan fokus
melayani bongkar atau muat batubara dengan kapasitas hingga 20 juta ton yang
diharapkan dapat mulai beroperasi mulai 2016.
4. Pembangunan Jalur Short-Cut. PT Kalog
juga akan membangun jalur short cut dari Kertapati yang mampu memotong hingga 100 km. Dari jarak
sebelumnya 409 km menjadi 309 km melalui beberapa stasiun di Sumatera Selatan
menuju Lampung.
Selain
mengembangkan layanan LO/LO batubara, PT KALOG juga terus berusaha meningkatkan
layanan KA angkutan petikemas, KA angkutan non peti kemas, pengelolaan area
pergudangan serta layanan BHP Kurir melalui Kalog Express.
Sumber :
Liputan 6, 22.08.15.
[English Free
Translation]
PT Kereta Api
Logistik (KALOG) is focusing on the development of loading / unloading (LO /
LO) of coal in South Sumatera. This is in line with the increase in coal
production in South Sumatera and target for the company in 2015.
No comments:
Post a Comment