SuRoBoYo: Entah ada bisikan ato minat apa, tiba-tiba koq
kepingin belajar lagi tentang sejarah kerajaan-kerajaan (besar) yang pernah
membahana namanya dimasa lalu. Sebut saja, mulai dari kerajaan Sriwijaya,
Singhasari hingga Majapahit dan seterusnya. Menarik
untuk dibaca dan dilacak keberadaannya.
RAM hanya peminat loh, bukan arkeolog sulapan apalagi
pemerhati serius. Dasarnya, karena ada dorongan hati dan sempat sebelumnya
bertemu kang Tri (Kepala Stasiun Ambarawa), nah dari beliaulah saya pribadi
mendapat pencerahan, sekaligus pengetahuan yang selama ini didapat tapi masih
sepotong-sepotong.
Kalo pun boleh dibilang, mirip puzzle dimana pengetahuan
yang kita dapat masih berserakan. Kedepannya, kita ingin merangkai teka-teki
tersebut menjadi suatu bagian yang rada terpadu (merangkai cerita) dan semoga
bisa diberikan kesempatan penuh sehingga keinginan tersebut bisa terkabul.
Aamiin YRA. Kita kumpulkan dulu cerita masa lalu dan
serpihan-serpihan lainnya, suatu hari akan kita rujuk dan semoga benar-benar
bermanfaat temuan para peneliti maupun arkeolog yang sudah membaktikan diri
dibidangnya. Saluuuut. Sungguh sebuah pekerjaan yang patut diacungi jempol
karena membutuhkan ketekunan serta keuletan.
Let's start. Yuuuuk kita mulai dengan kumpulan berita
Majapahit dulu ya. Target : harus disempatkan mampir ke Trowulan yang sempat
disebut-sebut sebagai ibukota Kerajaan Majapahit. Untuk diketahui juga,
Kerajaan Majapahit adalah salah satu kerajaan beraliran Hindu-Buddha terluas
wilayahnya di Tanah Air.
Dari catatan pinjaman WIKIPEDIA, urutan kerajaan berlatar
belakang Hindu-Buddha yang pernah berjaya, yakni : Kutai (abad ke-4),
Tarumanagara (358–669), Kalingga (abad ke-6 sampai ke-7), Sriwijaya
(abad ke-7 sampai ke-13), Syailendra (abad ke-8 sampai ke-9), Kerajaan
Medang (752–1006), Kahuripan (1006–1045), Kerajaan
Sunda (932–1579), Kediri (1045–1221), Dharmasraya
(abad ke-12 sampai ke-14), Singhasari (1222–1292), Majapahit
(1293–1500) dan Malayapura (abad ke-14 sampai
ke-15).
Majapahit bagi kawula muda, nyaris identik dengan tokoh
heroik Patih Gajah Mada dan Raja Hayam Wuruk (diabadikan
sebagai nama jalan protokol di beberapa kota besar) yang setelah mereka wafat,
terjadi perebutan kekuasaan dan daerah taklukannya satu persatu memisahkan
diri.
Singkat cerita, Trowulan di masanya merupakan pusat
pemerintahan dan ibukota kerajaan Majapahit. Terus, dimasa sekarang wujudnya
kayak apa ya ? Penasaran dan kepingin tahu aja. Yaa Allah semoga diberikan
kemudahan untuk bisa melakukan eksplorasi ilmiah versi diri sendiri.
Explore, explore, explore. Go Get 'Em.
--- quote ---
(artikel 1) Ada
Apa Dengan Trowulan ?
TROWULAN: Para sarjana, khususnya mereka yang berupaya mengungkap masa
lalu kawasan tersebut, menyesalkan minimnya kesadaran masyarakat untuk merawat
dan melestarikan peninggalan Majapahit.
Orang sudah tidak asing lagi dengan nama Majapahit, sebuah kerajaan
besar yang pernah ada di Nusantara pada abad XIII-XVI. Dari kebedaran yang
dituliskan para pujangga, sastrawan sampai para sarjana tentang Majapahit, saat
ini disekitar kita banyak dijumpai istilah yang berbau ke-Majapahit-an.
Mulai penggunaan simbol-simbol negara seperti Bhinneka Tunggal Ika,
Bhayangkara, bahkan penamaan hotel ternama di Surabaya. Tidak heran jika
kemudian kita membayangkan Majapahit dengan segala kebesarannya pasti memiliki
peradaban yang mengagumkan pada masanya, termasuk ibukota tempat raja bertakhta
dan pusat pemerintahan.
Sampai sejauh ini, dari hasil penelitian dan dokumentasi para sejarawan,
arkeolog, insinyur serta sarjana lainnya, dapat disimpulkan bahwa satu-satunya
lokasi yang diduga kuat sebagai kota raja Majapahit adalah kawasan Trowulan,
Mojokerto, Jawa Timur.
Dari dokumentasi oleh Wardenaar pada 1815, terekam dari beberapa toponim
yang meneguhkan hal tersebut. Kita masih bisa mendapati istilah semacam
kedaton, siti inggil, dan lainnya yang merujuk pada bagian-bagian dari sebuah
istana. Dokumentasi Wardenaar itu tercatat merupakan dokumen moderen pertama
yang berupa peta kawasan Trowulan dan sekitarnya. Wadenaar diutus atasannya,
Thomas Stamford Raffles, letnan gubernur Jenderal Inggeris yang berkuasa atas
Jawa saat itu.
Pada masa tersebut, Wardenaar hanya melihat reruntuhan bangunan yang
masif dan merata di hampir semua kawasan Trowulan. Kota raja yang dulu berjaya
dan bahkan dikagumi beberapa pengunjung bangsa Asia dan Eropa itu telah menjadi
hutan jati. Hanya ada belasan rumah di sekitar kompleks Kedaton yang
penduduknya merupakan juru kunci tempat tersebut kini kondisinya bahkan lebih
buruk.
Jika dia masih bisa menyaksikan puing-puing bangunan yang mayoritas
terbuat dari batu bata merah diantara hutan jati, kini yang bisa kita saksikan
hanya beberapa monumen yang terpelihara dan terawat dengan baik. Tidak salah
jika terdapat seseorang atau kelompok yang menyangkal bahkan menyangsikan
kebesaran Kerajaan Majapahit.
Festival
Trowulan
Ternyata pertanyaan tersebut muncul tidak hanya dibenak saya, melainkan
juga mereka yang kemudian terlibat dalam kegiatan yang bertajuk Festival
Trowulan Majapahit 2014, mulai tgl 4-22 November ini.
Pada mulanya, saya pribadi datang dan berkunjung ke Trowulan hanya karena
diajak keluarga yang kebetulan sering melintasi jalan raya Surabaya - Jombang,
lokasi kawasan Trowulan. Yang saya baca di buku pelajaran mulai SD hingga SMA
tentang kebesaran Kerajaan Majapahit saya pikir hanya bualan belaka.
Hal yang wajar bagi anak kecil yang membayangkan sebuah kerajaan dengan
istananya setidaknya seperti Jogjakarta atau Surakarta dengan keratonnya.
....(Bersambung) ...
Penulis : Adrian Perkasa (sejarawan, penulis buku "Orang Tionghoa
dan Islam di Majapahit", kurator Festival Trowulan Majapahit 2014.
MINGGU, 21 MEI 2006 | 21:49 WIB
(artikel 2) Misteri
Ibukota Majapahit Terpecahkan
Mojokerto: Perkumpulan Peduli Majapahit berhasil membuat peta ibukota
Kerajaan Majapahit. Ibukota kerajaan terbesar dalam sejarah Nusantara ini
berada di Kabupaten Mojokerto dan Jombang Jawa Timur.
Anam Anis, Ketua Perkumpulan Peduli Majapahit Gotra Wilwatikta
mengatakan, keberhasilan menyusun peta ibukota Majapahit ini akan menjawab
pertanyaan generasi yang jauh dari kerajaan Majapahit tentang kepastian
lokasinya.
“Selama ini orang hanya mengenal lewat buku sejarah bahwa bekas ibukota
Kerajaan Majapahit berada di Trowulan, itu saja,” katanya, Ahad (21/5).
Berdasarkan peta yang dibuat Perkumpulan Peduli Majapahit, ibukota
kerajaan Majapahit meliputi Kecamatan Sooko, Trowulan dan Jatirejo di Kabupaten
Mojokerto dan kecamatan Mojoagung, Mojowarno serta Sumobito di Kabupaten
Jombang. Kawasan ini berada pada luas 10 x 10 kilometer persegi.
“Namun, ada versi lain yang menyebut 9 x 11 kilometer persegi. Kami akan
pastikan soal luas ibukota ini untuk memudahkan pengembangan,” kata Anam.
Perkumpulan Peduli Majapahit juga berhasil membuat ilustrasi pusat kota
ibukota Majapahit. Pusat kota ini berada di dalam kawasan ibukota dan lokasinya
kini berada di Trowulan. Situs-situs yang memperkuat ilustrasi pusat kota ini
antara lain Candi Muteran, Candi Gentong, Candi Tengah, tempat kediaman Gajah
Mada, kediaman kerabat kaum raja dan tempat pemandian para putri kerajaan.
Anam mengatakan, pembuatan peta ibukota ini didasarkan pada sketsa
rekonstruksi Kota Majapahit oleh Henry MacLaine Pont (1924), seorang insinyur
Belanda yang sangat berminat pada situs Trowulan dan kemudian mendirikan Museum
Purbakala Trowulan.
Peta ibukota Kerajaan Majapahit ini juga melibatkan ahli arkeologi dari
Balai Arkeologi Yogyakarta, Nurhadi Rangkuti. Situs bekas ibukota Kerajaan
Majapahit ini akan dikembangkan menjadi kawasan Cagar Budaya Nasional, Pusat
Wisata Budaya, Pusat Studi Sejarah, Kepurbakalaan dan Kebudayaan.
Majapahit adalah kerajaan besar Nusantara yang berdiri abad XIII hingga
XIV. Ini adalah kelanjutan kerajaan Singosari yang berpusat di Malang. Raden
Wijaya mendirikan Majapahit tahun 1293 dan memerintah hingga 1328.
Majapahit mengalami kejayaan pada masa Raja Hayam Wuruk Di era inilah
sebagian orang meyakini Majapahit memiliki Perdana Menteri Gajah Mada yang
terkenal dengan Sumpah Palapa.
Sumber : TEMPO Interaktif, 21.05.14.
--- unquote ---
Nah, segitu dulu cuplikan minat dan beberapa artikel
terkait ibukota kerajaan Majapahit. Semoga bisa diperkaya lagi menjadi warisan
budaya yang memiliki nilai historis bagi generasi muda bangsa ini. Edisi Sabtu –
Minggu, bila ada info, boleh buat sharing tentang pengetahuan sejarah koq.
Merdeka !
Sumber : Dari Sana-sini.
[English Free Translation]
Holiday edition, the blog is filled with the history of
great empires that ever existed in the past. Heroic stories they displayed, in
order to encourage and inspire young people with the glory of the nation in the
region. So powerful. This edition contains about the greatness of the kingdom
of Majapahit and legacy. Enjoy it.