SEMARANG: Pengaktifan kembali jalur kereta Tuntang,
Kab. Semarang-Kedungjati, Kab. Grobogan, sepanjang 31 km akan melewati
stasiun-stasiun tua yang kini mangkrak.
Untuk mengembangkan kegiatan perekonomian dan pariwisata,
3 stasiun kuno di jalur Tuntang-Kedungjati, yakni Tempuran (dibangun 1873),
Gogodalem (1873) dan Beringin (akhir 1800-an) akan
dikembalikan lagi fungsinya.
Kondisi 3 stasiun peninggalan zaman penjajahan Belanda
tersebut sekarang rusak dan mangkrak. Sta Beringin misalnya, bangunan
yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh pemerintah ini, bagian depannya
tertutup kompleks pertokoan. Tak hanya bagian depan, sisi belakang Sta Beringin
juga terlihat kumuh, penuh dengan kotoran dan sampah berserakan.
Berbeda dengan Gogodalem, Tempuran, dan Beringin, Sta
Kedungjati kondisinya masih terawat baik dan masih aktif beroperasi.
Kondisi stasiun yang dibangun pada 17 Juni 1864 dan mulai
dioperasikan pada 19 Juli 1968 ini masih terlihat kokoh.
Sumber : Solopos, 16.09.14.
[English Free Translation]
To develop economic activities and tourism in Central
Java, 3 (three) old stations function will be restored again, between
Tuntang-Kedungjati, namely Tempuran (built 1873), Gogodalem (1873) and Banyan
(late 1800's).
No comments:
Post a Comment