JaKaRTa: Salah satu tugas Unit
Pusat Conservation, Maintenance & Architecture Design di PT Kereta Api
Indonesia (Persero) ato PT KAI, yaitu melestarikan benda dan
bangunan, perawatan bangunan stasiun serta pengembangan disain arsitektur di
lingkungan PT KAI. Lebih dikenal dengan Divisi Heritage.
Belum lama ini, unit diatas berhasil merampungkan proses restorasi, menghidupkan kembali salah satu lokomotif uap buah karya Pabrikan Hanomag Hanover, Jerman, seri SS600 buatan tahun 1889. Sejarah mencatat lok uap tersebut masuk Pelabuhan Tanjung Priok dan dioperasikan di lintas Rangkasbitung - Tanah Abang pada tahun 1891.
Pada masa akhir era lokomotif uap sekitar tahun1960-an, loko uap yang diberi No. Seri B5112 dipindah ke lintas Cepu sampai kemudian rusak dan selanjutnya dijadikan monumen di Museum Ambarawa pada tahun 1973.
Atas inisiatif kuat, loko ini berniat dihidupkan kembali sebagai bagian sejarah perkeretaapian Tanah Air. Kemudian dimulailah proses restorasi sejak 30 September 2013. Loko yang semula dijadikan monumen tersebut, dipindah ke Depo Lok Ambarawa dan dikerjakan dalam bentuk kelompok kerja pelestarian sarana peninggalan kereta api dibawah unit bidang non bangunan.
Unit kerja ini terdiri dari (diantaranya) para pensiunan teknisi masinis loko uap PT KAI dan merupakan karyawan PKWT unit pusat Conservation, Maintenance & Architecture Design. Dengan semangat pengabdian dan semangat restorasi yang dimiliki para pensiunan dan staf divisi Heritage, maka akhirnya maujud juga.
Untuk sahnya dan bisa disebut laik jalan, loko uap B5112 harus melalui tahap uji coba selama 8 (delapan) bulan dan akhirnya dinyatakan lulus uji layak jalan serta mendapatkan sertifikasi layak jalan dari Lembaga Penelitian Bahan untuk Kelayakan Ketel Uap dan Lembaga Pengawasan Keselamatan Depertemen Tenaga Kerja ( AI).
Bertepatan dengan HUT PT KAI ke-69 tahun ini, divisi Heritage mempersembahkan miniatur loko uap B5112 untuk Dirut PT KAI, Ignasius Jonan dan mengusulkan nama "Sun" ato "Matahari" yang maksudnya cahaya yang selalu menerangi bumi. Saking perhatiannya sehingga divisi heritage benar-benar merasa tersanjung. Ya gitu deh.
Sumber : PT KAI.
[English Free Translation]
Belum lama ini, unit diatas berhasil merampungkan proses restorasi, menghidupkan kembali salah satu lokomotif uap buah karya Pabrikan Hanomag Hanover, Jerman, seri SS600 buatan tahun 1889. Sejarah mencatat lok uap tersebut masuk Pelabuhan Tanjung Priok dan dioperasikan di lintas Rangkasbitung - Tanah Abang pada tahun 1891.
Pada masa akhir era lokomotif uap sekitar tahun1960-an, loko uap yang diberi No. Seri B5112 dipindah ke lintas Cepu sampai kemudian rusak dan selanjutnya dijadikan monumen di Museum Ambarawa pada tahun 1973.
Atas inisiatif kuat, loko ini berniat dihidupkan kembali sebagai bagian sejarah perkeretaapian Tanah Air. Kemudian dimulailah proses restorasi sejak 30 September 2013. Loko yang semula dijadikan monumen tersebut, dipindah ke Depo Lok Ambarawa dan dikerjakan dalam bentuk kelompok kerja pelestarian sarana peninggalan kereta api dibawah unit bidang non bangunan.
Unit kerja ini terdiri dari (diantaranya) para pensiunan teknisi masinis loko uap PT KAI dan merupakan karyawan PKWT unit pusat Conservation, Maintenance & Architecture Design. Dengan semangat pengabdian dan semangat restorasi yang dimiliki para pensiunan dan staf divisi Heritage, maka akhirnya maujud juga.
Untuk sahnya dan bisa disebut laik jalan, loko uap B5112 harus melalui tahap uji coba selama 8 (delapan) bulan dan akhirnya dinyatakan lulus uji layak jalan serta mendapatkan sertifikasi layak jalan dari Lembaga Penelitian Bahan untuk Kelayakan Ketel Uap dan Lembaga Pengawasan Keselamatan Depertemen Tenaga Kerja ( AI).
Bertepatan dengan HUT PT KAI ke-69 tahun ini, divisi Heritage mempersembahkan miniatur loko uap B5112 untuk Dirut PT KAI, Ignasius Jonan dan mengusulkan nama "Sun" ato "Matahari" yang maksudnya cahaya yang selalu menerangi bumi. Saking perhatiannya sehingga divisi heritage benar-benar merasa tersanjung. Ya gitu deh.
Sumber : PT KAI.
[English Free Translation]
One unit of PT Kereta Api
Indonesia (Persero) which is working to treat and preserve objects and historic
buildings, addressed the Conservation Center, Maintenance & Architecture
Design. In fact, they succeed to assemble a steam locomotive B5112 series.
Bravo!
No comments:
Post a Comment