JAKARTA: Angkutan penumpang PT KAI telah dibenahi secara
besar-besaran. Kini angkutan penumpang sudah mulai tertib, tak ada antrian
mengular, tak ada lagi penumpang yang tak memperoleh tempat duduk, bahkan
penumpang tak lagi merasakan panas & pengap karena KAI secara bertahap
telah menyediakan fasilitas AC di setiap kereta. Penumpang pun meningkat tiap
tahun dan PT KAI terus memperbaiki infrastrukturnya hingga kini.
Untuk meningkatkan jumlah penumpangnya, tahun ini banyak
perbaikan dilakukan internal PT KAI. "Kami telah berbenah untuk
meningkatkan pelayanan angkutan penumpang & mempermudah masyarakat untuk
membeli tiket KA. Perluasan channel pembelian tiket KA melalui kerjasama dengan
jaringan minimarket, biro perjalanan, termasuk pembelian lewat telepon via CC
121 & internet reservation serta aplikasi melalui android atau blackberry,
sangat memudahkan masyarakat dalam memperoleh info & memesan tiket KA
dengan sistem online," ujar Dirkom PT KAI.
Banyak Kemudahan Bersama KA
Sekarang ini, banyak kemudahan yang didapat
penumpang."Beberapa keunggulan yang dimiliki angkutan KA diantaranya:
kemudahan dalam mendapatkan tiket, layanan terjadwal, bebas macet & waktu
tempuh lebih cepat, kepastian rencana perjalanan & keleluasaan reservasi,
kenyamanan di stasiun & di atas KA, lebih aman, daya angkut yang besar
& tarif yang kompetitif. Namun demikian, setiap waktu kami terus melakukan
evaluasi & perbaikan agar semua bisa sempurna," ujar Dirkom KAI.
Untuk KA komersial, PT KAI melakukan berbagai
pengembangan angkutan, diantaranya pembuatan KA baru, rerouting, perubahan
kelas layanan maupun penghapusan perjalanan KA yang dipandang merugikan
perusahaan. Beragam inovasi & pembenahan dilakukan oleh KAI untuk
memberikan layanan maksimal kepada penumpang. Mulai dari infrastruktur hingga
layanan ticketing menjadi concern PT KAI untuk kenyamanan & keamanan serta
kemudahan masyarakat.
Penumpang Lebih Terseleksi & Nyaman
Pemberlakuan satu tiket satu tempat duduk membuat
penumpang lebih terseleksi. Penumpang tidak dapat memesan tiket KA tanpa
identitas yang jelas. "Selain itu, di beberapa KA juga kami sudah
menggunakan CCTV untuk meningkatkan keamanan di atas KA," ujar Dirkom KAI.
Selain itu, pihaknya juga menyediakan fasilitas self service di stasiun, toilet
ramah lingkungan, dan penerapan aturan larangan merokok di atas KA.
Terkait dengan kenaikaan tarif yang rencananya akan
berlaku September, akhirnya KAI memutuskan tidak jadi menaikkan harga tiket
kereta. “Namun bagi konsumen yang sudah terlanjur membeli tiket, kelebihan
anggarannya akan kami kembalikan. Kami juga sudah mulai menyamakan harga untuk
KA komersil. Sebelumnya kalau masih PSO itu tidak diberikan oleh kami semua,
akan diberikan channel sesuai channel. Namun, karena semua kembali ke PSO, kami
tidak bisa memberikan kepada agen untuk biaya reservasinya. Kalau dulu ada
selisih harga reservasi walaupun tidak terlalu besar hanya sekitar Rp 7.500 itu
mereka masih memilih ke stasiun, ke depan harga di agen dan di stasiun akan
kami samakan”, jelas Dirkom PT KAI.
Siap Antisipasi Penumpang Lebaran
Berdasarkan data Kemenhub, pada tahun 2014 ini angkutan
KA khususnya menjelang lebaran diperkirakan sebanyak 4.488.551 penumpang atau
naik sekitar 3,1%. Untuk angkutan KA, disiapkan 293 KA regular, 32 KA lebaran,
416 lokomotif siap operasi, 1.555 kereta SO penumpang. Puncak arus mudik 2014
ini diperkirakan akan terjadi pada H-3 sampai H-1. Sedangkan untuk arus balik
diperkirakan akan mencapai puncaknya pada H+4 sampai H+5. PT. KAI sudah
melakukan terobosan, membangun jaringan antar kota di Sumatra, Kalimantan dan
Sulawesi. Tahun 2013 panjang rel yang dioperasikan untuk berbagai jenis
angkutan KA sepanjang 5.107.789 m dengan pertumbuhan rata-rata 1,52%. Dan akan
ditingkatkan pada tahun 2014.
Dukungan Anak Usaha Tingkatkan Layanan
Peranan anak usaha memberikan andil tak hanya terhadap
maksimalnya layanan KA bagi penumpang dan barang, tetapi secara garis besar
juga memberikan sumbangsih bagi pertumbuhan induk usaha. D1 mengatakan,
“Pembentukan anak usaha sesuai dengan bidangnya masing-masing untuk memudahkan
PT KAI beroperasi dan meningkatkan layanan”.
6 Anak usaha Dukung Kinerja Perseroan
PT
Reska Multi Usaha adalah anak usaha KAI yang bergerak di
bidang usaha Restorasi KA, Service On Train, Catering, Resto & cafe,
Parkir, Housekeeping, On Trip Cleaning , Cuci Kereta, RES-TV dan pendukung
kenyamanan. “Jadi artinya di setiap rangkaian gerbong KA semua yang terkait
dengan bidang usaha tersebut di atas ditangani anak usaha PT Reska Multi
Usaha”, Ujar D1.
PT
Railink adalah anak usaha yang merupakan joint
venture antara KAI dengan PT. AP II dengan komposisi kepemilikan saham 60% KAI
dan 40% AP II. Kegiatan usaha yang dijalaninya yakni pengoperasian, pengelolaan
dan pengusahaan KA bandara, pengembangan dan pengelolaan stasiun KA di bandara
dan pusat kota, Pengadaan dan pemeliharaan Sarpras KA, Pembangunan prasarana
KA, Konsultasi dan desain sistem perkeretaapian.
PT
KCJ adalah menyelenggarakan pengusahaan jasa angkutan KA
commuter dengan menggunakan sarana kereta rel listrik di wil. Jakarta, Bogor,
Depok, Tangggerang, dan Bekasi serta pengusahaan di bidang usaha non angkutan
penumpang.
PT
KA Wisata tujuan dibentuknya anak usaha ini adalah
untuk menyediakan barang atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat
di pasar dalam wilayah Indonesia pada bidang pariwisata KA, dan kegiatan usaha
yang mendukung dengan menerapkan prinsip PT.
PT.
KALOG memiliki usaha di bidang layanan distribusi logistik KA,
dengan kemasan bisnis door to door service untuk memberikan pelayanan yang
paripurna bagi pelanggan KA. Layanan penunjangnya, meliputi pengelolaan TPK,
bongkar muat, pergudangan, pengepakan, hingga pengawalan logistik serta
manajemen logistic dengan menerapkan prinsip PT.
Orientasi bisnis KALOG kedepan adalah sebagai jasa
layanan distribusi logistik secara Total Solution melalui End-to-End Service
atau dengan kata lain sebagai SCM Service Provider. KALOG memiliki fungsi dan
peran kontributif adalah sebagai pencipta nilai tambah sepanjang rantai nilai
layanan distribusi logistik, termasuk layanan PT KAI, seperti angkutan barang
dan pergudangan.
Yang ke-6 adalah PT KAPM. Anak usaha ini memiliki
usaha di bidang pengelolaan aset/properti perkeretaapian milik PT KAI maupun
pihak lainnya dengan tujuan mengoptimalkan pemanfaatan serta memberikan nilai
tambah aset/properti guna memenuhi standar mutu terbaik dengan menerapkan
prinsip PT.
Angkutan Barang Berkonsep Green Transportation
Sejak tahun 2009, PT KAI mulai berinvestasi untuk
membangkitkan dan memajukan usaha angkutan barang, salah satunya dengan
pengadaan ratusan gerbong dan puluhan lokomotif serta pengembangan emplasemen
bongkar muat barang. Menurut D1, angkutan batubara PT KAI sudah memiliki
beberapa pelanggan swasta dan perusahaan batubara ternama.
Tahun 2014–2015 PT KAI menargetkan total angkutan barang
25 juta ton angkutan kontainer 6.000 TEUs perminggu, serta tumbuh 30% pertahun.
Dengan menyediakan fasilitas loading-unloading maupun sistem pergudangan
diharapkan pengiriman barang dapat berlangsung dengan aman dan tepat waktu.
Batu bara adalah volume angkutan barang terbesar PT KAI
di samping angkutan petikemas, BBM, Semen, Curah, dan Perkebunan, General
Cargo, BHP, dll. Selain penambahan infrastruktur, KAI juga menambah gerbong.
Double track diharapkan cepat selesai dan akan dicoba menarik 25-30 gerbong.
Peningkatan penggunaan KA untuk pengangkutan barang berdampak positif terhadap
perusahaan transportasi jalan berupa produktivitas armada yang meningkat,
efisiensi waktu, dan biaya operasional serta efisiensi biaya pemeliharaan
armada.
Operasikan 200 Loko Angkutan Barang
Pada tahun 2014, PT KAI akan mengoperasikan 200 loko atau
rangkaian pengangkut barang yang akan disebar di Jawa – Sumatera. KAI
menargetkan angkutan barang mencapai 55% dan angkutan penumpang 45%. PT
KAI juga mempunyai target akan menjadi moda green transportation dengan mengacu
konsep go green.
PT KAI mempunyai jasa angutan BHP. Bagi konsumen yang
akan mengirim barang menggunakan KA bisa langsung berhubungan dengan PT KAI
atau bisa dengan PT KA Logistik. Selama masa Lebaran 2014, PT KAI tetap
menjalankan kereta barang. Selama masa angkut lebaran, perusahaan menyediakan
jasa angkutan motor secara gratis untuk pemudik dari Jakarta menggunakan KA
Parcel dan ONS dengan jumlah armada 30 unit kereta B dan 4 unit kereta BP
dengan kapasitas tiap gerbong dapat mengangkut 42 unit dan total kapasitas
ditargetkan 6.300 unit selama 10 hari.
Angkutan barang yang akan dilakukan pengembangan antara
lain Angkutan Container High Cube yang dioperasikan di Lintas Utara dan Lintas
Gedebage, Pasoso Angkutan Semen Tiga Roda relasi Arjawinangun – Brambanan, dll.
Harapannya semua jalur sudah maksimal bisa dioperasikan termasuk double track
yang sangat bermanfaat ini tidak ada lagi persilangan dan sistemnya bisa lebih
terjamin karena setiap tahun memiliki jalan sendiri – sendiri.
Sumber : Majalah GLOBAL REVIEW, edisi Juli 2014 (judul disesuaikan - editor).
[English Free Translation]
Footage of interviews conducted by "Global
Review" magazine with the Commercial Director of PT Kereta Api Indonesia
(Persero) Bambang Eka Martono. Happy reading.
No comments:
Post a Comment