JAKARTA : Pemerintah menghentikan sementara dua proyek infrastruktur untuk
mengatasi kemacetan dan revisi pembebasan lahan. Dua proyek yang dihentikan
sementara itu adalah proyak kereta cepat
Jakarta-Bandung dan LRT Jabodebek.
Pemberhentian dilakukan di titik kilometer 11 hingga 17, sebab membuat
jalur tol Jakarta-Cikampek semakin macet. Menkeu
Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, kebijakan penghentian sementara itu
tentunya sangat positif bagi neraca perdagangan.
Sebab, pemerintah saat ini sedang
berfokus mengurangi laju impor untuk memperbaiki defisit transaksi berjalan.
Apalagi, kedua proyek tersebut memiliki
komponen impor yang cukup besar.
"Tentu kalau lihat dari dua
proyek ini dan proyek-proyek di listrik, itu semuanya yang sangat capital intensive dan memang komponen
impornya cukup besar," ujar Sri Mulyani. Namun, mengenai kebijakan
mengenai kelanjutan proyek tersebut, Sri Mulyani akan mendiskusikannya lebih
lanjut dengan Menhub Budi Karya Sumadi.
Sebelumnya, Menko Bidang Perekonomian Luhut Binsar Panjaitan menyatakan,
tidak ada masalah dari sisi pendanaan dari kedua proyek tersebut. Sebab,
investasi yang digelontorkan untuk pembangunan kereta cepat berasal dari dua
sumber. Sebanyak, 75% berasal dari China
Development Bank (CDB), dan 25% dari
PT KCIC.
Sedangkan, untuk proyek LRT
Jabodebek pendanaannya berasal dari kredit
sindikasi BUMN dan swasta serta PMN kepada KAI. Pemerintah juga
optimistis kedua proyek tersebut dapat selesai sesuai target yang ditetapkan
sejak awal, meski pengerjaannya ditunda.
Sumber : TribunNews, 23.11.18.
[English Free Translation]
The government has suspended 2 (two)
infrastructure projects to overcome congestion and revision of land
acquisition. The two projects that were temporarily stopped were the
Jakarta-Bandung fast train and the Jabodebek LRT.
No comments:
Post a Comment