PaLeMBaNG
: Wake up call jam 07.00 berdering,
kriiiiiiiiiiing dan terbangunlah KALOGers
semua. Malah Manager Corporate Planning
Manager BizDev bela2in gak tidur sama sekali karena ngeri kebablasan dan
akan dibayar saat perjalanan kembali ke JKT.
Jumat 05/05 sesuai janji, melihat dari
dekat spesifikasi KKBW djadoel (buatan
Rumania, tahun 1966) dan rencana penggantian unit ke kontainer, mana yang lebih efisien dan praktis dalam penanganan
program muat-bongkar angkutan batubara milik PTBA ini.
Usai
dari PTBA, melihat spoor / jalur kereta
api (KA) masuk dari SCT yang sering mengalami hambatan setibanya di KPT.
Ternyata dari sejak lama mengandalkan 2 (dua) jalur rel yang memang sudah padat
pemanfaatannya sehingga diperlukan rekayasa pengaturan ato penambahan rel KA
baru.
Akan
disampaikan kepada tim manajemen KALOG maupun KAI agar kedepannya penggunaan
peralatan canggih yang dipake, gak mubazir dan benar2 bisa optimal. Aamiin YRA. Setidaknya, BC dibantu
dengan tim penguji dan VP dari lini biz.
Sebelum
kembali ke JKT, sempat berdiskusi dengan KALOGers generasi pertama, saat kami
memulai bisnis angkutan batubara swasta di Sumatera
Selatan, ada : Doni, Dedi Alex, Ari,
Beri dll, begitu juga saat mampir di SCT
(Yayan + Dedi) menyempatkan diri
bereuni kecil, mengenang masa awal menjalankan bisnis angkutan ini.
Terima
kasih kepada semua pihak yang sudah berkontribusi hingga saat ini. Tetap
semangat dan kami peduli dengan KALOGers semua. Foto2 kondisi hasil penertiban
area Banjarsari (BJI), dititipkan
disini supaya gak terlau pada di laporan H1. Cheers.
Dokumentasi,
terlampir.
Sumber
: KALOG / Foto : RAM.
[English
Free Translation]
Second
day visit To South Sumatera, the team observed on loading & unloading
activities of coal with old KKBW and studying possibilities if in the future, should
be used with modified containers without reducing loading capacity.
No comments:
Post a Comment