JaKaRTa
: Hari Jumat 24/03 siang, seorang
perwakilan dari GIZ (perusahaan
nirlaba Jerman yang memberikan
masukan untuk pemerintah Indonesia di sektor transportasi umum) dan melakukan
diskusi ringan bersama KALOGers.
Hasil
diskusi gak cukup sekali tetapi beberapa hal yang menjadi kendala mengapa moda kereta api (KA) khususnya angkutan barang masih kurang diminati
publik, sudah disampaikan dan semoga bisa menjadi bahan kajian bermanfaat.
Bila
tak ada halangan, jadual pertemuan berikutnya diagendakan bulan Mei 2017 mendatang. May Be Yes, May Be
No. Tergantung keseriusan pihak GIZ dan seberapa tanggap sih pemerintah
menyikapi moda KA sebagai angkutan massal, gak melulu ngurusin penumpang tetapi
juga barang kedepannya.
GIZ ato Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit GmbH adalah
perusahaan internasional milik pemerintah federal Jerman yang beroperasi di
berbagai bidang di lebih dari 130 negara.
GIZ umumnya bekerja sama dengan pemerintah negara, lembaga negara, dan sektor
swasta. Kantor pusatnya terletak di Bonn
dan Eschborn, Jerman.
GIZ
didirikan tanggal 1 Januari 2011
melalui penggabungan tiga organisasai
Jerman, Deutscher Entwicklungsdienst
(DED), Deutsche Gesellschaft für Technische Zusammenarbeit (GTZ), dan Internationale Weiterbildung und
Entwicklung (InWEnt).
KALOG ato PT Kereta Api Logistik (KALOG) adalah afiliasi dari PT Kereta Api Indoneisa (Persero) yang
fokus di angkutan barang dan menawarkan layanan pra-purna (door-to-door services) untuk bisa memenuhi keinginan
Pelanggannya.
Sumber
: KALOG / Foto : RAM.
[English
Free Translation]
Friday,
March 24th p.m, one of the representatives of GIZ (German non-profit
company that provides input to the Indonesian government in the public
transport sector), held a mild joint discussions with KALOGers.
No comments:
Post a Comment