JAKARTA:
Ditjenka Kemenhub punya program
membangkitkan lagi rel–rel 'mati' yang terbengkalai atau reaktivasi. Namun ada
beberapa kendala dalam mereaktivasi rel–rel kereta yang sudah mati ini. Saat
ini, lahan yang dulunya menjadi tempat rel kereta banyak yang sudah berubah
fungsi.
"Sudah
berubah fungsi semua, sekarang cari tanah untuk reaktivasi sudah susah, di
antara tanah yang dulunya ada rel sudah ada rumah yang ada sertifikatnya,"
ungkap Dirjenka Kemenhub, Prasetyo
Boeditjahjono, Kamis malam (30/6/2016).
Ia
menyampaikan, rencana reaktivasi kereta ini sudah dari dulu dicanangkan. Ia
mengatakan, Kemenhub akan mereaktivasi jalur rel kereta, dengan syarat tidak
ditutup lagi oleh pihak operator yaitu PT KAI.
"Kami
memang mau reaktivasi dengan catatan kalau kami reaktivasi jangan ditutup lagi
oleh teman–teman KAI," kata Prasetyo. Kemenhub mencatat ada sekitar 3.343 km jalur kereta yang sudah lama tidak
dipergunakan, dari total 8.159 km
atau sekitar 40%.
"Jalur
kereta yang masih beroperasi 4.816 km dan tidak beroperasi 3.343 km. Semuanya
berlokasi di Jawa dan Sumatera," ujar Prasetyo.
Sumber
: detik, 01.07.16.
[English
Free Translation]
The
Directorate General of Railways - Ministry of Transportation has a program to
revive the ‘dead’ rails (rails that don’t work for a long time) which were
neglected for reactivation. However, there are some constraints to reactivate
this railways. Currently, the land much has changed function. Hmm … to be home
work again ?
No comments:
Post a Comment