JaKaRTa:
Wisata atau travelling saat ini telah menjadi salah satu kebutuhan manusia.
Alternatif dan potensi wisata jenis baru pun terus dicari. PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) pun sangat concern terhadap pengembangan
potensi wisata, khususnya yang berbasis KA.
Banyak
bangunan tua khas peninggalan Kolonial
Belanda milik PT KAI yang terus dilestarikan hingga saat ini.
Bangunan-bangunan cagar budaya itu senantiasa dirawat tangan-tangan
professional di bidang heritage.
Banyak
wisatawan mancanegara dan domestik yang tertarik untuk berwisata sejarah ke
beberapa cagar budaya andalan PT KAI, sebut saja Lawang Sewu, Museum Kereta Uap Ambarawa, Stasiun Tuntang, Stasiun
Tanjung Priok, dan masih banyak lagi.
Perjalanan
dengan KA juga menyuguhkan wisata pemandangan alam yang memanjakan mata. Salah
satunya perjalanan menuju Stasiun
Tuntang dari Stasiun Ambarawa dengan
Kereta Uap melewati Danau Rawa
Pening.
“PT KAI
memiliki sumber daya perkeretaapian yang mencakup lintasan kereta api,
simpul-simpul bangunan stasiun yang artistik serta moda transportasi kereta api
yang memiliki nilai dan keunikan sebagai daya tarik wisata,” kata Dirut PT KAI, Edi Sukmoro.
Sumber :
Koran Tempo, 31.03.15.
[English Free
Translation]
Tourism or
traveling today has become one of the human needs. Alternative and new types of
tourism potential continues to be sought. PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) was
very concerned about the development of tourism potential, especially for
railway-based.
No comments:
Post a Comment