SuRaBaYa: Seperti aneh kedengarannya tapi itu nyata.
Alkisah, PT Kereta Api Indonesia
(Persero) memiliki lahan yang banyak dan luas namun sejak dulu, tidak
diurus dengan baik sehingga banyak yang berpindah kepemilikan. Alih-alih usaha
iseng-iseng berhadiah, ehh ternyata upaya menduduki tanah tsb keterusan tuh
hingga harus pake diusir segala.
Perubahan cukup besar terjadi, saat pak Mandor (baca: Ignasius Jonan) memimpin perusahaan perkeretaapian ini, lambat laun
diambil-alih satu per satu dan diperuntukkan bagi kepentingan masyarakat luas.
Contohnya sterilisasi kawasan stasiun dan lahan-lahan lain yang mangkrak,
lantas kini dikomersilkan.
Adakah yang salah di negeri ini ? Susah susah gampang
nih. Pertanyaan yang gak setiap orang menganggap penting ato basi. Tapi membudaya
di negeri ini. Kembali ke persoalan tanah tadi, kebetulan ada peluang bagus
nih.
Kebetulan Kamis
12/02 ini, ada tim Sucofindo
yang ditugasi untuk mengukur luas tanah yang akan dikembalikan, setelah disewa
sekian lama dan akan dikembalikan oleh pihak penyewa lama. Pasalnya, pernah
diperbaiki namun kontrak diputus ditengah jalan. Otomatis harus ada perhitungan
sendiri.
Lokasinya di Kandang
Sapi. Perencanaannya untuk perluasan terminal barang di Stasiun Kalimas, Surabaya. Oh ya,
disebut Kandang Sapi karena dulunya lahan ini pernah dipakai oleh PT Kereta Api
Indonesia (Persero) untuk mengangkut sapi, didistribusikan ke kota-kota lain.
Kini perannya digantikan oleh truk-truk pengangkut hewan.
Ikuti dokumentasinya berikut ini.
Sumber : KALOG / Kredit Foto : RAM.
[English Free Translation]
Thursday, 12/02, there’re Sucofindo team tasked to
measure the area of land to be restored, after being hired for so long and will
be returned by the old tenants. The outcome ? Will release soon to new tenant..
No comments:
Post a Comment