Bisnsis.com, BANDUNG – PT Kereta Api
Indonesia akan mengubah prioritas bisnisnya mulai 2014 dengan lebih
memprioritaskan bisnis angkutan barang dibandingkan angkutan orang. VP Pemasaran dan Bina Pelanggan
Angkutan Barang PT KAI Hendy Helmy menuturkan
dengan memprioritaskan bisnis angkutan barang, PT KAI akan menambah
gerbong kereta barang sebanyak 1200 gerbong yang dilakukan secara bertahap
mulai 2014 hingga 2015.
“Dengan penambahan 1.200 gerbong, maka jumlah gerbong kereta
barang pada 2015 menjadi 2.400 gerbong sehingga setiap hari bisa mengangkut
4.800 teus barang,” katanya dalam acara Konferensi Sistem Logistik Pangan Berbasis
Transportasi Kereta Api di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Regional VI Jawa
Barat dan Banten, Rabu (26/3/2014).
Hendy mengatakan 1.200 gerbong ini merupakan gerbong datar yang
dalam satu gerbong dapat memuat satu kontainer sepanjang 40 kaki dan dua
kontainer sepanjang 20 kaki.
Selain itu, PT KAI juga akan membangun sarana pokok dan pendukung
bisnis angkutan barang, yakni perpanjangan spoor luncur di beberapa stasiun lintas
utara Jawa serta penambahan spoor dengan mengaktifkan kembali jalur yang
mati.
“Pengaktifan kembali jalur yang mati akan dilakukan di jalur-jalur
menuju pusat pertambangan dan di jalur-jalur mati yang telah berubah fungsi
menjadi hunian liar, salah satunya di Gresik, Jawa Timur,” ucapnya.
Sementara itu, sebagai sarana pendukung angkutan barang, PT KAI
akan membangun container yard serta dipo gerbong. PT KAI juga akan
membangun 29 stasiun penunjang angkutan barang di Jawa dengan rincian delapan
stasiun di Jawa Barat, sepuluh stasiun di Jawa Tengah, dan sebelas stasiun di
Jawa Timur.
Penambahan lokomotif pun dilakukan dengan membeli 150 lokomotif
khusus angkutan barang. Menurut Hendy, 100 lokomotif akan dioperasikan di Jawa,
sedangkan 50 lokomotif di Sumatera.
Dengan penambahan sarana dan prasarana angkutan barang ini, PT KAI
menargetkan pendapatan bisnis angkutan barang dapat lebih besar dengan angkutan
orang.
“Kami targetkan pendapat dari bisnis angkutan barang tahun ini
Rp3,5 triliun, sedangkan bisnis angkutan orang lebih rendah dari itu dengan
perbandingan 55% angkutan barang, 45% angkutan orang,” ujarnya.
Hendy berharap pemerintah turut membantu PT KAI untuk menjadi moda
transportasi utama angkutan barang. Selama ini, katanya, penggunaan kereta api
sebagai angkutan barang masih dianggap memakan biaya tinggi karena pergudangan
di sentra produksi maupun pusat penjualan tidak terakses langsung dengan
stasiun kereta api sehingga membutuhkan biaya tambahan untuk mengangkut barang
ke stasiun kereta api.
“Kami meminta pemerintah membangunkan gudang logistik di perkotaan
dekat dengan stasiun kereta api sehingga biaya tambahan bisa ditekan,” ucapnya.
Sumber : Bisnis Indonesia, 26.03.14.
[English Free Translation]
PT Kereta Api Indonesia will change the priority of the business
began in 2014 with a higher priority to freight transport rather than the
passanger train. VP Freight Marketing and Customer Development PT KAI Hendy
Helmy said to support freight transport business, PT KAI will add 1,200 flatcars
from 2014 to 2015.
No comments:
Post a Comment