SRIPOKU.COM, PALEMBANG – Pemerintah
Provinsi (Pemprov) Sumsel memastikan rencana pembangunan
Jembatan Musi IV akan terus berjalan, kendati mendapat penolakan warga
pemilik lahan yang akan dibangun tiang pancang. Demikian ditegaskan Kepala
Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (PUBM), Rizal Abdullah.
“Sesuai jadwal Musi IV dibangun tahun ini selama
dua tahun, selambat-lambatnya selesai awal tahun 2017 mendatang. Meski ada
protes dari warga, rencana tetap dilanjutkan tanpa terganggu hal tersebut,”
ujar Rizal saat memberikan keterangan pers di ruang Asisten II Pemprov Sumsel,
Kamis (24/4/2014).
Kepastian itu dikatakan Rizal setelah pihaknya
mendapat jaminan dari Walikota Palembang, Romi Herton yang
berkepentingan untuk membebaskan lahan selain sosialisasi dengan warga di
sekitar pembangunan, baik dari sisi Ilir maupun Ulu.
“Penolakan itu akan kita koordinasikan lagi.
Makanya, kita minta Pemerintah Kota (Pemkot) aktif mensosialisasikan rencana
pembangunan dengan warganya. Tapi sebelum ini Walikota sudah menjamin lahan
akan siap dibangun,” ungkapnya.
Asisten II bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan
Pemprov Sumsel, Ruslan Bahri menerangkan,
Musi IV diharapkan memecah penumpukkan kendaraan dari Ilir menuju Ulu yang
sering dijumpai di pintu masuk Jembatan Ampera.
“Jalan Jendral Sudirman masih menjadi alternatif
utama bagi masyarakat jika ingin menyeberang ke kawasan Ulu, sehingga jalan
menjadi macet. Musi IV sebagai pemecah arus dan volume kendaraan di Jembatan
Ampera akan akan berkurang,” jelasnya.
Memang sebelumnya Balai Besar Pelaksana Jalan
Nasional (BBPJN) Wilayah III Sumatera menjamin Jembatan Musi IV
dibangun tahun ini, hanya saja panjang jembatan masih harus menunggu Detail
Engineering Design (DED) yang ditarget selesai pada bulan Juli
mendatang. Dari DED ini baru bisa ditentukan dua pilihan bentang jembatan.
Diungkapkan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) BBPJN, Ahmad
Taruna Jaya, DED baru dimulai pada tanggal 17 Maret 2014. DED itu
merancang panjang jembatan dengan menyesuaikan lahan dan dana. “Dari tanggal 17
Maret 2014 sampai Juli dibuat DED Jembatan Musi IV. Ada dua opsi dalam DED itu,
mau buat jembatan dengan panjang 1.600 meter atau
2.417 meter menyesuaikan lahan yang mau dibebaskan, dana ganti rugi
serta anggaran,” kata Taruna belum lama ini (24/3).
Dua skenario yang dipersiapkan adalah Jangka
Pendek dengan panjang jembatan hanya mencapai 1.600 meter. Jembatan akan
menghubungkan sisi kota (Ilir) dari Jalan Slamed Riyadi hingga Jalan Azhari di
sisi Ulu. Lalu Jangka Panjang dengan panjang jembatan mencapai 2.417 meter yang
dimulai dari simpang Jalan M Isa-Jalan Perintis Kemerdekaan di sisi Ilir dan
Jalan A Yani, tepatnya di samping Jalan Jaya Indah/ Nagaswidak.
“Kalau yang Jangka Panjang akan turun di dekat
Sungai Kangkang, dekat Komplek Jaya Indah nantinya. Jadi dua opsi itu yang kita
buat setelah sebelumnya opsi alternatif dengan panjang 1.708 meter ditiadakan,”
terangnya.
Dalam DED tersebut diprioritaskan pembangunan
Jangka Pendek untuk menyesuaikan dana pembebasan lahan yang dianggarkan Rp10
miliar, pembangunan fisik tahun 2015 dan 2016 masing-masing Rp90
miliar.
“Kemungkinan besar Jangka Pendek dulu. Yang
Jangka Panjang akan memakan waktu yang panjang, di samping kebutuhan dana lebih
besar. Kalau dalam DED nanti memungkinkan untuk Jangka Panjang maka kita
usulkan dana tambahan multiyears lagi ke pusat,” ungkapnya.
Agar memudahkan pembangunan dan kepastian dana,
BPJN mengusulkan peningkatan status empat jalan, yakni Jalan Slamet Riyadi,
Jalan Azhari, Jalan A Yani dan Jalan DI Padjaitan menjadi jalan nasional.
Usulan itu akan disampaikan dalam rapat koordinasi pekan depan di Jakarta.
“Peningkatan status jalan
untuk mendukung kucuran dana agar lancar, selain pembangunan fisik jembatan itu
sendiri. Kita terus berjuang memenuhi kebutuhan masyarakat Sumsel,” pungkas
Taruna.
Sumber : Sriwijaya Post, 24.04.14.
[English Free Translation]
Provincial Government of South
Sumatera ensure Musi IV Bridge building plans will continue to run, despite
residents rejected the land owner to be constructed piles. Thus confirmed the Head
of Public Works Department, Rizal Abdullah.