JaKaRTa : Seluk beluk barang baru ini termasuk dalam
daftar e-DITOR untuk disosialisasikan kepada masyarakat luas supaya mudah
dipahami. Kebetulan oom Rudy Sangian
banyak membahas info terkini dan kami pinjam.
Dengan ijin, kami persembahkan untuk Pembaca sekalian.
Plus aplikasinya Blockchain bila
diterapkan di dunia logistik ato lebih tepatnya di industri kemaritiman. Enjoy.
---- quote ---
Banyak orang bicara blockchain tetapi kurang jelas
penjelasannya...
Blockchain itu apa sich?
Penjelasan secara awam adalah gampang, yakni: pernakah
anda menjadi anggota dari sebuah WA Group?
Apa yang anda lakukan jika pesan yang dikirim "salah
kamar".
Apa perbedaan antara delete for me dan delete for
everyone?
Pernakah anda tidak bisa delete for everyone karena
tombol yang muncul hanya delete for me; setelah selang beberapa waktu lama?
Blockchain mirip dengan WA Group, yaitu: wadah yang
digunakan untuk sharing information agar semua waspada.
Namun, security perimeter (aspek pengamanan) blockchain
lebih canggih dari WA Group. Dalam proses menghapus (delete) pada blockchain
itu tidak bisa anda lakukan semena-mena, yang dikarenakan semua informasi yang
di-share itu hanya bisa dibaca oleh orang-orang yang dituju, hanya bisa dirubah
oleh orang-orang yang diizinkan untuk merubahnya; serta hanya bisa dihapus oleh
orang-orang yang berwenang.
Data-data yang di-share tidak dapat di-hack oleh pihak
luar, karena blockchain mempunyai fitur non-repudiation control selain user id
dan password serta mekanisme enkripsi dan deskripsi. Pengertian awam tentang
non-repudiation control, yaitu dia adalah dia dan hanya dia, kurang lebih
demikian menjelaskan secara awam.
Berbagai sistem yang ada sekarang seperti: INSW,
Inaportnet, dan Inatrade, itu bukanlah wadah untuk sharing information. Bahkan
fitur pengamannya itu hanya dilengkapi dengan user id dan password sebagai
authentication, untuk mendapatkan authorization. Tidak ada fitur data-integrity
serta non-repudiation control sehingga mudah di-hack dan makanya sering terjadi
down oleh berbagai alasan teknis.
Apakah blockchain bisa menggantikan INSW, Inaportnet dan
Inatrade?
Harus dipahami bahwa data-data yang disampaikan dan
menjadi ada tersimpan di INSW, Inaportnet dan Inatrade itu SESUNGGUHNYA BERASAL
DARI PENGGUNA JASA PELABUHAN.
Artinya, dibalik, yaitu karena blockchain maka semua
instansi pemerintah bisa masuk dalam sharing information blockchain, mengambil
data untuk disimpan sendiri di server instansi pemerintah, melakukan
persetujuan atas data-data tersebut dan meninggalkan status bahwa data tsb
"telah disetujui" dan tersimpan pada media sharing information
blockchain; sehingga semua pihak yang terlibat pada mata rantai logistik
pelabuhan menjadi waspada dan segera melakukan tugasnya masing-masing agar
tidak terjadi perlambatan yang berefek-domino pada pihak lainnya pada mata
rantai logistik pelabuhan dimaksud.
Blockchain dari sudut pandang manajerial Operator
Pelabuhan dapat digunakan untuk meningkatkan BOR (Berthing Occupancy Ratio),
menurunkan YOR (Yard Occupancy Ratio), menurunkan Dwelling Time yang
dikarenakan Yard Plan-nya dapat ditata berdasarkan Delivery & Receiving
Plan yang kesemuanya berdampak pada kenaikan Pungutan Jasa Pelabuhan bagi
Operator Pelabuhan setempat.
Sekarang ini khan, ketika terjadi bongkar container, maka
Terminal Petikemas tidak tahu siapa Pemilik Barang Yang Dikuasakan sampai pada
detik ia melakukan Request Delivery secara online loh di Portal Inhouse System
Operator Pelabuhan.
Demikian pula, Bea Cukai tidak tahu siapa PPJK
(Perusahaan Perantara Jasa Kepabeanan) yang ditunjuk oleh Pemilik Barang Yang
Dikuasakan sampai pada detik ia melakukan PIB (Pemberitahuan Impor Barang)
secara online juga loh di Portal INSW.
Alhasil, barang kelamaan, terpaksa di-relokasi ke Buffer
Area, terkena tarif progresif, terkena biaya relokasi dll yang mahal.
Blockchain dari sudut pandang manajerial para pihak yang
berperan sebagai PJL (Penyedia Jasa Logistik) itu dapat menaikan ritasi truk,
menaikan pendapatan Forwarder, menaikan pendapatan Perusahaan Pelayaran,
menurunkan biaya-biaya yang dibebankan kepada Importir/ Eksportir sebagai Original Cargo Owner.
Sudah tentu, saya bisa menjelaskan secara rinci jika
diperdebatkan secara terbuka.
Sumber : Rudy Sangian / Ilustrasi : idem.
--- unquote ---
Untuk melengkapi bahasan sebelum2nya dan yang teralhir
yakni [KU-226/2019] CEO Indodax:
Teknologi Blokchain Bukan Sebatas Mata Uang Crypto.
[English Free Translation]
The ins and outs of this new topic are included in the
e-DITOR list to be disseminated to the wider community so that it is easily
understood. Incidentally uncle Rudy Sangian discussed a lot of the latest
information and we borrow for our Readers. Thanks a lot.
No comments:
Post a Comment