JAKARTA : Menjelang dimulainya fase 2 MRT Jakarta, manajemen PT MRT
Jakarta mendorong penandatanganan nota
kesepahaman dengan KAI. Nota kesepahaman tersebut berisi kerja sama
pemanfaatan lahan di Sta Kampung Bandan di Jakarta Utara untuk stasiun dan depo
MRT.
William P Sabandar, Dirut PT MRT Jakarta, Selasa (8/5), menjelaskan, pembahasan penggunaan lahan
di Sta Kampung Bandan sudah dilakukan dan disepakati pada 2017. Seperti
diberitakan, September 2017, KAI
setuju lahan seluas 6 ha itu digunakan sebagai stasiun dan depo MRT fase 2.
"Itu yang perlu didorong untuk
segera ada MOU dengan KAI. Targetnya bisa dilakukan satu-dua pekan ini,"
ujarnya. Berdasarkan kerangka waktu PT MRT Jakarta, peletakan batu pertama pembangunan fase 2 sejauh 8,3 km (Bundaran
Hotel Indonesia-Kampung Bandan) dijadwalkan akhir 2018.
Belajar dari fase 1, masalah pembebasan lahan muncul di tengah
proses pembangunan. PT MRT Jakarta tak mau hal itu terulang. "Kami
berupaya seluruh pembebasan lahan, termasuk lahan Kampung Bandan, sudah selesai
pertengahan tahun depan," kata William.
Itu sebabnya kerja sama pemanfaatan
lahan Sta Kampung Bandan dengan KAI mesti segera diperkuat dengan MOU. Jumat
(4/5), manajemen PT Duta Anggada Realty
Tbk bertemu Wakil Gubernur DKI
Jakarta Sandiaga Uno.
Pertemuan itu membahas pemanfaatan
lahan di Sta Kampung Bandan oleh MRT Jakarta. Lahan itu ternyata sudah
dikerjasamakan KAI dengan dua perusahaan, salah satunya PT Duta Anggada Realty
Tbk. Namun, KAI akhirnya menyetujui pemanfaatan untuk MRT yang termasuk proyek
strategis nasional.
Sumber : Kompas, 09.05.18.
[English Free Translation]
Towards the commencement of phase 2
of MRT Jakarta, the management of PT MRT Jakarta encourages the signing of a
memorandum of understanding (MoU) with KAI. The MoU contains land use
cooperation at Kampung Bandan station in North Jakarta for MRT stations and
depots facility.
No comments:
Post a Comment