KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Badan Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) berencana merampingkan anak usaha BUMN yang bergerak di sektor
logistik menjadi satu entitas. Lalu bagaimana tanggapan dan kesiapan perusahaan
logistik pelat merah terkait rencana tersebut?
Denny Fikri, Direktur Utama Angkasa Pura Kargo menilai, rencana kementerian BUMN tersebut cukup bagus.
Menurutnya, sinergi logistik BUMN itu perlu karena mengerjakan hal yang sama.
"Ada beberapa perusahaan
logistik ini yang memang menurut saya perlu diintegrasikan. Kami menyambut baik
rencana itu, Angkasa Pura Kargo siap saja terutama untuk pergudangan sama
transportasi udara," kata Denny pada Kontan.co.id, Kamis (28/12).
Denny menjelaskan, dampak positif
dari pengintegrasian tersebut adalah akan ada penguatan dari sisi jaringan atau
networking serta infrastruktur.
Saat ini perusahaan yang mengerjakan
bisnis logistik di sebuah daerah pasti memiliki gudang masing-masing dan jika
itu dintegrasikan dan bisa dipakai semua perusahaan yang menjadi anggotanya
maka pertumbuhan bisnisnya akan lebih maksimal. "Jadi yang pertama itu
diperhatikan adalah sinergi dari sisi aset dulu, " imbuh Denny.
Dengan satu holding, lanjutnya,
masing-masing perusahaan logistik pelat merah akan saling berkontribusi dengan
kekuatannya untuk bisa menorehkan pertumbuhan yang lebih baik. Misalnya
perusahaan yang punya gudang diintegrasikan dengan perusahaan yang punya
kendaraan maka selanjutnya akan bisa menghasilkan pertumbuhan yang lebih bagus.
Namun, Denny memandang untuk
menggabungkan beberapa perusahaan yang sudah memiliki budaya kerja masing-masih
tidaklah mudah. Adaptasi budaya kerja antara satu perusahaan dan perusahaan
lain inilah menurutnya yang jadi tantangan sinergi.
Oleh karena itu, menurut Denny,
perlu dilakukan sosialisasi yang matang. Dia melihat butuh waktu setidaknya dua
tahun agar Sumber Daya Manusia di masing-masing perusahaan bisa beradaptasi
untuk satu sinergi baru.
Sementara PT Pos Indonesia masih enggan memgomentari rencana penggabungan
BUMN logistik tersebut. "Itu masih terlalu dini untuk dibicarakan," ujar
Gilarsi Wahju Setijono, Direktur Utama
Pos Indonesia.
Sebelumnya, Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan rencana penggabungan
anak-anak usahab BUMN yang bergerak di sektor logistik tersebut sejalan dengan
arahan Presiden Jokowi.
"Melihat apa yang selalu ditekankan Bapak Presiden Joko Widodo, BUMN ini
banyak sekali anak cucunya. Banyak anak cucu ini yang mempunyai aktivitas yang
mirip satu sama lain. Paling kelihatan itu logistik," ujarnya.
Sejumlah BUMN yang anak usahanya
bergerak di sektor logistik antara lain PT
Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero), Perum Badan Urusan
Logistik (BULOG), dan PT Kereta Api
Indonesia (Persero). Selain itu, ada juga PT Pos Indonesia yang memang
merupakan BUMN di sektor logistik.
Rini bilang, usaha-usaha yang
bergerak di sektor logistik itu jadi bersaing satu sama lain di lapangan.
Padahal, seluruhnya merupakan perusahaan yang dipegang oleh pemerintah guna
menggerakkan perekonomian negara.
Sumber : Kontan, 28.12.17.
[English Free Translation]
The Ministry of State-Owned
Enterprises (read : BUMN) plans to streamline SOE subsidiaries engaged in the
logistics sector into one entity. What next ?
No comments:
Post a Comment