JaKaRTa : Sebagai orang Indonesia tulen dan konon kabarnya,
keberuntungan selalu berpihak kepada orang Jawa, untung aja ... untung ini dan
lain sebagainya. Intinya, deal sama orang Jawa selalu beruntung he he he.
Nah, berkaitan dengan sejumlah info
terkait meningkatnya angkutan barang yang menggunakan moda kereta api (KA) merupakan suatu anugerah dan juga buah kerja
keras dari PT Kereta Api Indonesia
(Persero).
Salah satu yang ketiban rejeki
adalah PT Kereta Api Logistik (KALOG),
yang terus didesak agar bisa mengakomodir perpindahan angkutan barang di jalan
raya ke moda angkutan berbasis kereta api tadi.
Syukur Alhamdulillah KALOG pun bisa
mencapai hasil optimal di angkutan
barang namun tetap tidak boleh berpuas
diri agar proses pelayanan kepada masyarakat luas tetap mendapat prioritas.
Ada juga artikel terkait dengan
angkutan barang dan semoga bisa menginspirasi masyarakat luas akan faedah
perpindahan ato pergeseran angkutan moda di jalan raya, guna mengurangi
kemacetan lalu lintas dan mengurangi beban jalan.
--- quote ---
TRIBUNNEWS.COM: Logistik yang Diangkut
Kereta Barang Naik, Tapi KAI Belum Puas karena Tak Sesuai Target
Jumlah barang yang diangkut
menggunakan KA barang selama tahun 2017 mengalami peningkatan. Dirut KAI Edi
Sukmoro menjabarkan dibandingkan 2016 terjadi peningkatan barang sebanyak 4
juta ton.
"Masalah angkutan barang memang
angkutan barang naik 13%, dari 2016 sebesar 32 juta ton menjadi 36 juta ton
tahun 2017," ungkapnya. Sayangnya meskipun barang yang diangkut meningkat,
jumlah barang yang diangkut baru mencapai 91% yang ditetapkan yaitu sebesar 39,9
juta ton.
Dirop KAI Slamet Suseno Priyanto
mengatakan tahun 2018 KAI yakin penggunaan kereta barang dapat meningkat dan
memenuhi target. Menurutnya, permintaan pengiriman barang menggunakan kereta
barangterus mengalami kenaikan misalnya untuk pengangkutan batu bara di
Palembang, dan peti kemas di kawasan Jawa.
"Untuk batu bara, Palembang
semula 1 trainset 60 gerbong sekarang jadi 64 gerbong nanti kita uji coba 100
gerbong, permintaan peti kemas Surabaya, Semarang, Jakarta juga meningkat"
ucap Slamet Suseno.
Edi Sukmoro menambahkan, KAI akan
terus mendukung pemerintah untuk lebih mengembangkan penggunaan kereta barang
supaya lebih mengurangi kepadatan kendaraan di jalan raya.
Selain itu ajakan untuk lebih banyak
menggunakan kereta barang tersebut juga bertujuan untuk menjaga tekstur jalan
raya agar tidak cepat rusak karena beban membawa barang yang terlalu berat.
Sumber : TribunNews, 10.01.18.
OKEZONE.COM: Jumlah Angkutan Barang
Menggunakan Kereta pada 2017 Tidak Capai Target
Mencatat capaian positif untuk
jumlah angkutan yang lampaui target 373 penumpang selama 2017. KAI mencatat
tidak tercapainya realisasi jumlah angkutan barang sepanjang 2017. Dari target
39,9 juta terealisasi 36 juta.
"Jumlah angkutan barang naik
13% bila dibandingkan tahun 2016. Tapi bila dilihat dari target, realisasinya
baru 91%," ujar Dirut KAI Edi Sukmoro. Ia mengatakan, pihaknya masih
optimis realisasi jumlah angkutan barang ke depan bisa lebih tinggi. Di mana
jumlah permintaan angkutan batubara di Sumsel dan peti kemas di Jawa semakin
bertambah.
"Angkutan barang atau peti
kemas dari Tanjung Mas, Semarang sudah aktif. Peningkatan angkutan di Sumut itu
Kawasan Seimangkei diupayakan. Kemudian dimungkinkan kami melakukan
penyambungan KA barang ke pelabuhan dengan rangkaian panjang," ujarnya.
Sementara itu, Dirop KAI Slamet
Suseno Priyanto menambahkan, saat ini persiapan jalur kereta peti kemas menuju
Pelabuhan Tanjung Mas terus dilakukan. Hal ini supaya harga angkutan barang
menggunakan kereta bisa lebih kompetitif dibandingkan angkutan lewat jalan.
"Kita juga panjangkan trainset.
Di Palembang 1 trainset 60 gerbong sekarang jadi 64. Kita uji coba untuk 100
beraoa untuk," ujarnya. Dia mengatakan, perseroan terus melakukan analisas
terhadap angkutan barang supaya bisa kompetitif seperti angkutan di darat.
Sumber : OkeZone, 09.01.18.
--- unquote ---
Secara umum, kita sebagai KALOGers ikut senang dengan peningkatan
walau disebut secara korporat belum optimal. Dari sisi KALOG sudah cukup
menggembirakan juga bila dibandingkan dengan data tahun lalu.
Akhirnya, mari kita giatkan
pengiriman barang menggunakan KA dan edukasi terus masyarakat umum, khususnya
para pengusaha dan penggiat di sektor logistik agar lebih paham kesulitan yang
dihadapi insan perkeretaapian dalam menggarap angkutan barang, dibanding
angkutan via truk, misalnya.
Bravo !
Sumber : KALOG / Foto : RAM.
[English Free Translation]
The number of goods transported
using railway goods during 2017 has been increased. President Director PT KAI,
Edi Sukmoro explained that compared to 2016 there was an increase of 4 million
tons of goods, up 13 percent. Initially 32 million tons (in 2016) to 36 million
tons in 2017.
No comments:
Post a Comment