JAKARTA : Hari Jumat, tanggal 4 Agustus 2017. Perjalanan perdana
kereta kelas Priority yang dirangkai
pada KA Argo Lawu dan KA Taksaka tujuan Gambir
(Gmr) - Solobalapan (Slo) dan Gambir
(Gmr) - Yogyakarta (Yk) dijual dengan pola FIT atau perorangan dilepas oleh Totok Suryono selaku Direktur
Utama PT Kereta Api Pariwisata (WU) bersama Sunarjo selaku Direktur Operasi dan Administrasi (W1). Dalam acara
tersebut dihadiri Bapak Cris Kuntadi
(Komisaris PT Kereta Api Indonesia (Persero).
Penumpang cukup antusias dengan kereta
kelas priority yg menurut mereka lebih nyaman dengan layanan yg cukup baik.
Adapun fasilitas yg diberikan berupa makan dan minum ,coffee break, dan AVOD.
Harga tiket yg dijual sebesar Rp 750,000 per org. Layanan di kelas Priority ini
didampingi Trip Leader dan Pramugari selama perjalanan.
--- quote ---
KOMPAS.COM: (5/8)
Tak Mau Kalah Dengan Jepang, Inilah Inovasi
Kereta Wisata Indonesia
Melihat tren kereta api yang semakin
diminati masyarakat Indonesia, PT KAI meluncurkan kereta wisata dengan strategi
baru. Kereta wisata baru diluncurkan, juga dengan aneka rute. Setelah
meluncurkan gerbong Kereta Wisata Prioritas, pada Jumat (4/8/2017), PT KA
Wisata akan meluncurkan lagi rangkaian-rangkaian kereta yang khusus menjelajah
destinasi wisata dengan paket-paketnya.
"Ke depannya memang ingin kita
jalankan satu rangkaian hanya untuk kereta wisata. Jalur khusus, jalan dari
satu kota ke kota lain yang banyak destinasinya. Lalu sekaligus trip wisata di
kota tersebut," ujar Dirut PT KA Wisata Totok Suryono, saat Konferensi
Pers di kantor KA Wisata, Gambir, Jakarta, Kamis (3/8/2017).
Ia menggambarkan dalam waktu beberapa
hari, kereta wisata tersebut akan beroperasi dari Jakarta ke Banyuwangi. Hari
pertama wisatawan transit di Yogyakarta untuk menikmati tur di sana, lalu sore
harinya menginap di Semarang.
Keesokan harinya, wisatawan berkunjung
ke aset KAI, ada Lawang Sewu dan Museum Ambarawa kemudin lanjut ke Solo,
Surabaya, hingga tur ke Banyuwangi. Totok merencanakan, ke depannya beragam
kereta wisata bisa dinikmati secara perorangan, tidak perlu memesan dalam grup
atau rombongan. Juga bisa dijual dalam bentuk paket-paket wisata di kota-kota
destinasi kereta tersebut.
"Di Jepang, Australia, dan India
memang kereta dengan pelayanan VVIP untuk wisata sudah ramai. Kita rencananya
akhir 2018 mulai beroperasi, karena sudah ada keretanya, hanya penyesuaian,
jalur, juga gerbong restorasinya," ujar Toto.
Pihak KA Wisata menilai potensi wisata
dari kereta api sangat bisa berkembang. Ini karena destinasi wisata Indonesia
tidak kalah dengan negara lain, infrastrukturnya terus berkembang, juga
pengguna kereta api yang semakin baik.
"Kami merasa pengguna KA itu
sudah mulai 'naik kelas'. Ada yang mulai membutuhkan pelayanan lebih, atau
tidak cukup dengan pelayanan yang ada," ungkap Totok. Meski begitu,
pihaknya membangun KA Wisata bukan dalam rangka bersaing dengan kereta
konvensional yang langsung dikelola oleh induk perusahaan yakni PT KAI.
"Dengan layanan kereta wisata
berbentuk ritel, jadi semakin memperlengkap pelayanan KAI yang ada. Kereta
wisata juga jadi salah satu ikon KAI nantinya," sahutnya. Sampai saat ini,
kereta wisata yang beroperasi masih sekitar 8 kereta. Kereta Nusantara, Bali,
Toraja, dan Jawa untuk pesanan kelompok. Sedang Kereta Wisata Priority untuk
dipesan perorangan. Semuanya masih beroperasi menempel pada rangkaian KA
eksekutif.
Sumber : Kompas, 05.08.17.
--- unquote ---
Dokumentasi terlampir.
[English Free Translation]
Seeing the increasingly popular
Indonesian railway trends, PT KAI launched a tourist train with a new strategy.
New tourist train launched, also with various routes. After launching Priority
Tour Train car, on Friday (04/08/2017), PT KA Wisata will launch another series
of trains that specifically explore the tourist destinations with the packages.
No comments:
Post a Comment