JaKaRTa
: Dalam kurun waktu seminggu ini, boleh dikata gak ada kata istirahat karena
nyaris setiap jam ada aja telepon nyasar menanyakan tentang rencana ujicoba
angkutan kereta api (KA) dari Terminal Peti Kemas (TPK) Gedebage ke Stasiun JICT.
Sebelumnya
juga memang udah pernah ada KA kontainer jalan tetapi faktor kompetisi yang berat
sebelah, menyebabkan angkutan KA kurang diminati. Biasa, selain alasan klasik
harga lebih mahal, juga disebut2 moda lain klo over-weight koq adem ayem aja ?
Nah,
giliran ada retakan jembatan Cisomang mengemuka ato apapun namanya, para pengusaha di area Bandung
dan sekitarnya seperti tersentak, ehh koq bisa retak ya ? Koq angkutan truk
dilarang dan lain sebagainya. Intinya, lihat kenyataan aja deh.
Sekarang,
nyaris seminggu lewat dan bisa dibayangkan keluhan para pengusaha melalui forum
resmi maupun gak langsung yang berkeluh-kesah kenapa moda KA koq frekuensinya cuma
sedikit, kenapa beratnya 1 kontainer 20’
hanya boleh 20 ton ?
Segambreng
pertanyaan diatas, dijawab dengan baik dan runut oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) dalam berbagai pertemuan resmi
maupun saat berdiskusi di warung kopi, sekedar untuk menjelaskan duduk
perkaranya secara proporsional dan jernih.
Masyarakat
luas tahunya itu, kereta mahal. KA memiliki aturan main yang sudah baku yakni
mengutamakan keselamatan (safety)
sehingga bila ada muatan KA kontainer beratnya melebihi ketentuan, jangan harap
bisa meneruskan perjalanan ke tujuan.
Selain
itu, angkutan barang secara umum dengan moda KA dibebani berbagai beban seperti
harga solar industri serta adanya PPN 10 persen. Nah itu aja udah membuat
kepala geleng2 tanda mabuk kepayang.
Terlepas
dari debat kusir yang gak aka nada habis2nya, mendingan kita fokuskan rencana
ujicoba mala mini dan dari penjelasan tim Bea
Cuka KPU Tanjung Priok, diberikan alternatif angkutan namun tidak menabrak
aturan kepabeanan yang berlaku.
Syukur
Alhamdulillah. Terlampir dokumentasi hasil koordinasi dengan tim BC hari ini.
Semoga mancarli.
---
quote ---
(artikel) ‘Saatnya KA Berperan'
JAKARTA:
Supply Chain Indonesia menyatakan kerusakan Jembatan Cisomang di ruas jalan tol
Purbaleunyi, Jawa Barat bisa menjadi momentum pengembangan KA barang lintas
Jakarta-Bandung.
Chairman
Supply Chain Indonesia (SCI) Setijadi mengatakan rencana KAI mengoperasikan KA
barang lintas Jakarta-Bandung sebaiknya tidak sekedar menjadi angkutan
alternatif dalam waktu tertentu.
"Peristiwa
kerusakan Jembatan Cisomang hendaknya menjadi momentum pengembangan KA barang
Jakarta-Bandung," katanya. Dia menjelaskan penggunaan KA barang lintas
Jakarta-Bandung berpotensi memberikan banyak manfaat salah satunya penurunan
tingkat kepadatan lalu lintas jalan.
Selain
itu, penggunaan KA barang juga berdampak positif menurunkan polusi udara akibat
kepadatan lalu lintas jalan rute Jakarta-Bandung. Tingkat kepadatan di
Pelabuhan Tanjung Priok juga bisa terpangkas dengan adanya peningkatan
penggunaan KA barang Jakarta-Bandung.
Oleh
karena itu, dia melanjutkan KAI perlu menjalin komunikasi dengan calon pengguna
KA barang guna mendapatkan jadwal yang sesuai dengan keberangkatan kapal di
Pelabuhan Tanjung Priok. Tidak hanya itu, dia menambahkan KAI bisa menawarkan
kemudahan seperti entry bisa dilakukan hanya satu kali di terminal peti kemas
Gedebage, Bandung.
Sumber
: Bisnis Indonesia, 05.01.17.
---
unquote ---
Dah,
cukup segitu dulu ya. Mari kita urus program ujicoba angkutan kontainer ekspor
maupun impor malam ini. Bismillah …
Sumber
: KALOG / Foto : RAM.
[English
Free Translation]
Within
a week, virtually no word breaks because almost every hour there is just a
stray phone asking about the trial plan of dedicated railway from Gedebage Container
Terminal, Bandung to JICT Station, Jakarta. Bismillah.
No comments:
Post a Comment