JAKARTA
: PT KAI tengah menjajaki peluang untuk ekspansi ke luar negeri, sebagai
operator KA di Myanmar. Berawal dari pertemuan ASEAN Railways CEO conference, KAI mendapatkan tawaran dari Pemerintah Myanmar yang saat ini dalam
proses penggodokan.
Dirut PT KAI Edi Sukmoro menerangkan, ASEAN
Railways CEO conference merupakan pertemuan antar CEO kereta api dari tujuh
negara di ASEAN. Salah satu agenda besar yang diusung yakni konektivitas antar
negara di ASEAN untuk mendukung aktivitas perekonomian di wilayah tersebut.
Menurutnya
potensi penduduk yang sangat besar di masing-masing negara memungkinkan untuk
membangun sebuah konektivitas antar negara. "Ada 6 juta penduduk di ASEAN, maka konektivitas antar negara penting
seperti di Eropa. Apalagi kini sudah memasuki era MEA, " tuturnya.
Salah
satu hasil pertemuan tersebut kini PT KAI mendapatkan tawaran untuk menjadi
operator KA di Myanmar. Tak hanya itu, KAI juga ditawari untuk membangun
infrastruktur serta memasok gerbong ke negara tersebut.
Edi
mengklaim, Myanmar melihat industri KA di Indonesia yang dikelola oleh PT KAI
lebih maju dibanding mereka. Dengan kondisi geografis yang sama serta
permasalahan kemacetan di kota-kota tertentu, negara tersebut akhirnya
menawarkan kerjasama dengan KAI untuk menjadi pemain KA di negara tersebut.
Sementara
Direktur Logistik PT KAI Budi Noviantoro
mengatakan, saat ini memang pihaknya sedang melakukan penjajakan kerja sama
tersebut. Dia juga menerangkan saat ini pihaknya sedang melakukan inventarisasi
intern KAI terkait asetnya.
"Kita
lihat potensi yang akan kita bawa ke sana (Myanmar)," paparnya.
Rencananya, selain sudah mengirim personal untuk menjadi operator dan tenaga
ahli di negara tersebut, PT KAI juga akan mengirim gerbong 'bekas' yang
digunakan perusahaan ini.
Setidaknya
600 gerbong akan mereka rekondisi
dan dikirim ke Myanmar. 600 gerbong
tersebut akan di-maintenance terlebih dahulu di bengkel kereta milik PT KAI.
Budi menambahkan, gerbong-gerbong serta lokomotifnya akan mereka upgrade
terlebih dahulu sebelum dikirim ke Myanmar.
Gerbong-gerbong
yang kini kecepatannya tinggal 36 km/jam
akan mereka upgrade menjadi berkecepatan 60
km/jam. Di samping itu, lanjut dia menerangkan juga akan melakukan
perbaikan dan penambahan fasilitas di dalam gerbong tersebut. "Kemungkinan
terealisasi tahun depan," tuturnya.
Sumber
: SindoNews, 18.10.16 / Foto : Seat61.com.
Catatan.
Berita
terkait, silahkan baca : [KU-287/2016] 7 Perusahaan Operator Kereta
Api Se-Asean Bertemu Di Yogyakarta.
[English
Free Translation]
PT
KAI is exploring opportunities to expand abroad, as a railway operator in
Myanmar. Starting from the meeting of ASEAN Railways CEO conference, KAI get an
offer from the Government of Myanmar which is currently in the process of
formulation.
No comments:
Post a Comment