JAKARTA
: Operasional KA di Indonesia harus difokuskan pada teknologi baru digital yang
dapat digunakan untuk meningkatkan layanan secara keseluruhan, termasuk
peningkatan efisiensi, produktivitas, dan keamanan baik bagi penumpang maupun
industri.
"Untuk
itu dalam operasionalnya harus fokus pada pengembangan teknologi digital,"
kata Menhub, Budi Karya Sumadi.
Simposium yang bertujuan mendorong operasional KA di Indonesia itu, dihadiri
oleh lebih dari 200 petinggi dan
eksekutif senior dari Kemenhub, Kemendag dan Kemenperin, KAI, GE, JMRT, PT Transjakarta, BPTJ dan Bank Mandiri.
"Saat
ini KA di Indonesia telah menjadi tulang punggung utama dari sistem
transportasi darat Indonesia, mengangkut lebih dari 200 juta penumpang dan
hampir 30 juta ton kargo setiap tahun," ujar Budi.
Data
menunjukkan Indonesia saat ini mengoperasikan sekitar 5.000 km jalur rel KA yang aktif. Sebagai bagian dari National Railway Masterplan, Indonesia akan
memperpanjang jalur rel kereta sepanjang 12.100
km lagi pada tahun 2030,
termasuk 3.800 km yang diperuntukkan bagi jaringan KA perkotaan dan mencakup Bali, Batam, Kalimantan, Papua, dan Sulawesi.
Sementara
itu, Dirut PT KAI Edi Sukmoro,
mengatakan "Bagi KAI, ini berarti
mengoptimalkan penggunaan seluruh aset yang kami miliki, dari jalur KA hingga
rangkaian kereta dan semua fasilitas pendukung lainnya. Kami percaya teknologi
digital yang dipaparkan hari ini akan membantu kami mencapai keinginan
tersebut," tutur Edi.
Dalam
hal penggunaan teknologi informasi, KAI juga telah melakukan berbagai inovasi
untuk memaksimalkan pelayanan kepada pengguna jasa KA, salah satunya adalah
sistem ticketing, yakni dengan memanfaatkan teknologi informasi, kini
masyarakat lebih mudah mendapatkan tiket KA karena tidak perlu mendatangi dan
antre di stasiun.
Sementara
itu, CEO GE Indonesia Handry Satriago
mengatakan GE telah membantu untuk memecahkan tantangan terberat bagi industri
transportasi KA di dunia melalui pemanfaatan piranti lunak dan analisis data
yang berhasil menurunkan emisi lokomotif, konsumsi bahan bakar yang lebih
rendah, peningkatan kecepatan serta keamanan.
Piranti
lunak jaringan GE Transportation
untuk sistem KA dapat mengoptimalisasi jaringan arus utama kereta,
classification yard, dan terminal antarmoda, secara signifikan mendorong produktivitas
dan efisiensi KA ke tingkat belum pernah terjadi sebelumnya.
"Teknologi
digital kami telah sukses diimplementasikan oleh para pelanggan kami, padahal
beberapa diantaranya beroperasi dalam kondisi ekonomi dan geografi yang sangat
menantang. Teknologi yang sama juga dapat diterapkan di Indonesia untuk
mendorong operasional KA di Indonesia ke tingkat berikutnya," ujar Handry
Satriago.
Sumber
: Investor Daily, 27.09.16.
[English
Free Translation]
Train
operations in Indonesia should be focused on new digital technologies that can
be used to improve the overall service, including increased efficiency,
productivity, and security both for passengers and the industry. Good Luck !
No comments:
Post a Comment