JAKARTA: PT Kereta Api Logistik, anak perusahaan
PT Kereta Api Indonesia, akan
berinvestasi membangun gudang khusus batu bara di Keramasan, Kertapati, Palembang senilai Rp600 miliar pada tahun depan.
President Director PT Kereta Api
Logistik (KALOG) Budi Noviantoro
mengatakan pihaknya telah meneken nota kesepahaman dengan PT Bukit Asam (PTBA) untuk mengangkut dan menangani batu bara milik
perseroan.
Dia
memprediksikan pihaknya bisa menangani batu baru produksi PTBA hingga 6 juta ton per tahun seusai pembangunan
fasilitas tersebut.
“Saya berani
investasi untuk PTBA ini karena batu baranya memiliki berbagai jenis kalori.
Saya harus selektif memilih perusahaan yang bisa kerja sama karena kan
penambang batu bara juga sedang kesulitan apalagi kalau sedang turun seperti
saat ini,” ungkapnya di Jakarta, Senin (14/12).
Budi
memaparkan PTBA berkerja sama dengan PT
Kereta Api Indonesia (KAI) untuk pengangkutan batu bara sedangkan proses loading unloading (lo-lo) ditangani
PT Kalog.
Oleh karena
itu, dia menjelaskan pihak nya harus membangun gudang untuk proses lo-lo di
atas lahan sekitar 6 ha. Dia memproyeksikan lahan seluas 6 ha itu bisa
menangani batu bara hingga 14 juta per tahun.
“Tapi kerja
samanya minimal 6 juta dahulu karena jangan sampai dibilang mau monopoli. Bisa
juga untuk yang lain kalau mau. Untuk tarif pun ternyata sudah masuk harganya
kalau dikelola kami,” ucapnya.
Dia memaparkan
Stasiun Keramasan juga dapat dilalui oleh KA penumpang jika proyek Trans Sumatera telah tersambung
seluruhnya.
Gudang untuk
menangani batu bara, paparnya, berada di sekitar stasiun tersebut. “Kan ini
dekat dengan Kertapati kita buat dermaga baru khusus ini dan tarik convayer
lagi,” tegasnya.
Budi
menjelaskan pembangunan fasilitas itu dilakukan selama setahun. Selama ini,
imbuhnya, PTBA mengelola sendiri hingga 2 juta ton batu bara per tahun.
PTBA
menginginkan pengembangan lebih dari 5 juta ton tetapi terkendala sehingga PT
Kalog mengambil kesempatan tersebut.
Selain itu,
Budi menambahkan KA barang yang akan disiapkan mencapai enam rangkaian dengan
60 gerbong per hari.
“Ya sehari
kira-kira 18.000 ton lah. Batu bara yang diangkut dari Tanjung Enim ke
Keramasan, Kertapati tempat ship loader yang telah dibangun,” tegasnya.
Sebelumnya,
Budi mengungkapkan pihaknya ingin mengembangkan Stasiun Kertapati dalam
menangani batu bara dari 2,5 juta ton per tahun menjadi 5 juta ton per tahun.
Shiploader yang telah dibangun dengan dana Rp180 miliar itu dapat melakukan proses
Lo-Lo batu bara ke dalam kapal tongkang dengan lebih cepat.
Pembangunan
ship loader itu dilakukan agar perusahaan lain tertarik menggunakan jasanya
untuk memuat batu bara ke kapal di Sumatera Selatan.
Saat ini, PT
KALOG melayani 8 juta ton per tahun, sedangkan pasar batu bara masih sangat
besar di wilayah tersebut.
Sumber :
Bisnis Indonesia, 15.12.15.
[English Free
Translation]
PT Kereta Api
Logistik, a subsidiary of PT Kereta Api Indonesia (Persero), will invest in building
a special warehouse in Keramasan coal terminal, Palembang worth Rp 600 billion
next year.
No comments:
Post a Comment