Bisnis.com,
JAKARTA— Moda transportasi massal yang lebih dibutuhkan ketimbang kendaraan
pribadi menjadi alasan semakin mendesaknya pembangunan pusat riset dan produksi
kereta api terpadu di Indonesia.
Direktur Jenderal Industri Logam,
Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian I Gusti
Putu Suryawirawan
mengatakan industri kereta api juga akan menunjang program hilirisasi dengan
menyerap bahan baku utama seperti aluminium
dan stainless steel.
“Kita
memiliki PT INKA di Madiun, jika fasilitasnya ditingkatkan maka dapat
mengembangkan dan memproduksi berbagai jenis moda transportasi massal. Apalagi
kita memiliki semua bahan baku utamanya, seperti aluminiun dari bauksit dan
stainless steel dari nikel,” ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu
(6/12/2015).
Saleh Husin, Menteri Perindustrian, mengatakan selain Pulau Jawa dan
Sumatera, pemerintah juga akan mengembangkan jaringan kereta api di Kalimantan sepanjang 2.428 kilometer dan Sulawesi sepanjang 1.772 km.
Hal ini,
lanjutnya, menjadi peluang untuk mengembangkan industri kereta api nasional,
termasuk melalui kemitraan dengan perusahaan global. Apalagi, pertumbuhan
ekonomi nasional yang meningkatkan mobilitas masyarakat dan barang harus
didukung oleh transportasi massal.
“Seiring
dengan pengembangan industri di luar Jawa, kawasan ekonomi terus tumbuh
sehingga membutuhkan jaringan transportasi massal seperti kereta api. Kami
harappeningkatan pembangunan jalur kereta api berimbas pada penguatan industri
perkeretaapian nasional,” tuturnya saat mengunjungi pabrik dan pusat riset
industri kereta api Tiongkok, China
Railway Rolling Stock Corporation (CRRC) Qingdao Sifang Co Ltd. di Qingdao.
Menurutnya, kebutuhan
bahan baku dan komponen kereta api dapat menumbuhkan industri pengolahan hasil
tambang seperti smelter nikel dan bauksit, industri baja serta produsen
komponen yang telah ada di Indonesia.
Tian Xuehua, Deputi President CRRC, mengatakan kerja sama pengembangan
industri kereta api harus didahului dengan observasi dan kalkulasi kemampuan
perusahaan calon mitra.
“Industri
kereta api butuh pasar yang luas dengan pengembangan jangka panjang. Kami
terbuka pada setiap kesempatan dan akan melakukan studi karena industri ini
sarat teknologi,” tuturnya.
China Railway
Rolling Stock Corporation merupakan perusahaan yang dimiliki pemerintah China
dan menjadi produsen kereta terbesar di dunia. Pada tahun ini perusahaan
mengumumkan rencana ekspansi ke luar negeri.
Di Amerika
Serikat, CRRC membangun pabrik seluas 14.000 meter persegi di Springfield,
Massachusetts untuk memasok mobil baru kepada Massachusetts Bay Transportation Authority serta menjamin lebih
banyak pesanan dari negara ini. Perusahaan ini juga memproduksi rolling stock
di Argentina.
Sumber :
Bisnis Indonesia, 06.12.15.
[English Free
Translation]
Indonesia has
the opportunity to develop the national railway industry, including through
partnerships with global companies. Moreover, the growth of the national
economy could increase the mobility of people and goods which should be supported
by mass transportation.
No comments:
Post a Comment