TRIBUNNEWS.COM,
JAKARTA - Bank
Indonesia (BI) memprediksi prospek ekspor Indonesia pada kuartal I 2014 masih
ditopang kegiatan ekspor dari Sumatera dan Kawasan Timur Indonesia (KTI).
Doddy
Zulverdy, Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, menuturkan hal
ini karena berkembangnya ekspor kelapa sawit dan bahan mineral.
"Pertumbuhan
ekspor di Sumatera, terutama didorong oleh perkebunan kelapa sawit dan untuk
KTI oleh produk tambang dan perikanan," kata Doddy, Selasa (18/2/2014).
Doddy
mengatakan, ekspor dari KTI akan menaikkan neraca perdagangan Indonesia
meskipun ada beberapa penyesuaian karena kebijakan larangan ekspor terkait
smelter.
"Akan
ada penyesuaian terkait dengan peraturan mengenai smelter, namun ekspor
pertanian dan perikanan juga bisa diandalkan," katanya.
Dia
mengatakan, perlambatan ekonomi akan terjadi di Jawa termasuk Jakarta, yang
diakibatkan oleh surutnya permintaan domestik. "Pelambatan karena ada
penurunan konsumsi domestik," katanya.
Pertumbuhan
ekonomi daerah KTI dan Sumatera pada kuartal IV 2013 di atas pertumbuhan
ekonomi daerah Pulau Jawa.
Papua
tumbuh 23,8 persen, Sulsel tumbuh 7,9 persen. Sedangkan beberapa daerah di
Sumatera seperti di Jambi dan Sumsel hanya tumbuh 6,9 dan 6,6 persen. Sedangkan
Pulau Jawa pertumbuhannya mencapai 6,0 persen.
Sumber
: TribunNews, 18.02.14.
[English
Free Translation]
Bank Indonesia (BI) to predict
prospects for Indonesian exports in the first quarter of 2014 still supported by
the export of Sumatera and eastern part of Indonesia (KTI) areas. Doddy Zulverdy,
Director of the Department of Economic and Monetary Policy BI, said this is due
to the development of the palm oil and mineral materials export.
No comments:
Post a Comment