JaKaRTa : Minggu ke-4 bulan Mei (AXI-KALOGers M4 Mei 2019), diwarnai
ketegangan politik dimana sejak pihak Bawaslu
yang mengumumkan hasil pilpres di gelapnya pagi tgl 21/05 alias maju 1 (satu)
hari dari jadual seharusnya.
Apapun alasannya, semua pihak pasti
punya justifikasinya tapi asal jangan
ngibulin rakyat banyak aja. Klo djaman baheula boleh2 aja ngibul. Tapi klo
di era digital gini masih mo ngibulin rakyat juga, perlu nyali gede + siap2
ngebul deh.
Tak ayal terjadi demo menuntut keadilan marak
dimana-mana, terkait isu dugaan
kecurangan pemilu kali ini, bahkan disebut-sebut yang paling parah indikasi
kecurangannya dibanding tahun 2014
lalu.
Juga berkenaan penggunaan istilah People Power. Supaya gak jadi kisruh
berkepanjangan dan ada bisikan bisa dituduh perbuatan makar, istilahnya diganti menjadi mempertahankan kedaulatan rakyat.
Masyarakat diminta tetap waspada
terhadap setiap kemungkinan yang terjadi. Politik
Adu Domba (Divide et Impera) seperti ini pernah terjadi di jaman penjajahan
masa lalu. Juga harus diantisipasi pola proxy
war yang belakangan rame diperbincangkan. Waspada ya.
Sebuah kabar duka pun melintas
kembali di Tanah Air. Ustaz Arifin Ilham,
pengasuh Pondok Pesantren Az-Zikra
tersebut meninggal dunia di Penang, Malaysia pada hari Rabu 22/05 jam 22.50 pada usia 49 tahun. Innaalillahi wainnaa ilaihi roji'uun.
Indonesia kembali berduka.
Balik ke isu KALOGers karena politik hanya bumbu yang bakal mewarnai bisnis
KALOG sampai kapanpun. Ibarat bumbu masak, pandai2lah meraciknya agar rasa
makanan tetap berisi dan maknyus. Ikut arus boleh tapi jangan sampe terbawa
arus. Gitu.
Fokus KALOGers minggu ini masih
berkutat dengan rapat yang membahas tentang proses bisnis (probis) dan indikator ukuran pekerjaan tiap orang. Tujuannya
supaya kuota SDM yang ditetapkan jadi
klop dan gak kelebihan orang.
Aktifitas KALOGers, seperti biasa
akan ditangkap dari lalu lintas media
sosial, walau sempat dibekukan selama 2-3
hari tapi mendapat sorotan yang kurang enak dari masyarakat luas. Ya masa
mo ngikutin model negara komunis aja, bentar2 diberangus apalagi diperlambat
oleh seorang Menteri. Alasannya pasti klasik : demi keamanan nasional he he he.
Bersyukur Sabtu 25/05 sudah normal lagi. Yang pasti klo dibatasi selama
seminggu, sumpah serapah bakal semakin menggunung, siap2 Pak Menterinya digeser
en wassalam. No more politics ya.
It's enuff for unek2 kali ini.
Bisa saja kabinet sekarang bertahan
hingga pelantikan berikutnya tapi di KALOG jika sudah waktunya rotasi + mutasi, ya wajib hukumnya.
Ikuti juga perubahannya di lingkungan kerja KALOG efektif per tgl 01/06 ke
depan.
Dokumentasi terlampir.
Sumber : KALOG / Foto : KALOGers.
[English Free Translation]
4th week of May (AXI-KALOGers M4 May
2019), political tensions have begun wherein the Bawaslu announced the results
of the presidential election earlier in the morning of 21/05 or 1 (one) day forward
of the original schedule. What’s wrong Guys ?
No comments:
Post a Comment