SuRaBaYa : PT
Pelabuhan Indonesia ato Pelindo III
mengundang pihak Kadin, ALFI, Operator
KA Barang dalam hal ini KALOG,
Pemerintah Kota Surabaya, Organda dan jajaran manajemen Pelindo III
didampingi tim konsultan ITS Surabaya
untuk mendiskusikan tentang usulan
membuka dry-port di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Alasan utama yakni untuk mengantisipasi pertumbuhan volume kontainer ekspor-impor, sehubungan
dengan maraknya perkembangan kawasan industri di wilayah Jawa Timur dan Jawa
Tengah dimana pihak Pelindo III memiliki kepentingan untuk mengantisipasi
lonjakan volume yang bisa tiba2 muncul saat situasi perekonomian membaik.
Sikon di Jawa Timur dan Jawa Tengah belum seberat dan
separah Jakarta + Jawa Barat sehubungan
dengan masifnya pembangunan infrastruktur MRT,
LRT serta jalan tol Cikampek itu
sendiri. Okupansi wilayah pelabuhan dibawah koordinasi Pelindo III, tepatnya kawasan Perak rasanya masih cukup bisa mengakomodir dalam
kurun 1-2 tahun kedepan.
Gak ada salahnya tetap melakukan kajian dan terus
diupayakan hal terbaik agar misi manajemen Pelindo III tetap bisa
mengoperasikan dan mengoptimalkan potensi yang dimilikinya dengan baik. Bravo.
Nah, usai rapat FGD di kantor Pelindo III gak lupa kita mampir ke kantor PT Meratus Line + MIF di Aloon Aloon Priok, dan juga bercengkerama dengan KALOGers Kalimas yang sumringah menjelang ujicoba angkutan limbah B3 besok.
Dokumentasi terlampir.
Sumber : KALOG / Foto : RAM.
[English Free Translation]
PT Pelabuhan Indonesia III invites Kadin, ALFI, KALOG,
Surabaya City Government, Organda and management of Pelindo III accompanied by
consultant team of ITS Surabaya to discuss about the proposal to open dry-port
in Central Java and East Java
No comments:
Post a Comment