BANDUNG : Dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan
angkutan peti kemas di Terminal Peti
Kemas Gede Bage, hari Rabu 12/07,
PT KAI menggelar diskusi dalam kegiatan Lunch
Meeting Pengembangan Angkutan Peti Kemas di meeting room Hotel Shakti Bandung.
Kegiatan dihadiri Corporate
Deputy Director of Freight Marketing and Sales (CF) beserta jajaran, VP Daop 2, Dirut KALOG beserta jajaran,
para pengusaha, dan forwarder. Menurut CF,
ada dua hal yang menjadi kendala menurunnya angkutan peti kemas
menggunakan kereta api yaitu masalah tarif dan fleksibilitas waktu pengiriman.
Menyikapi hal ini, CF meyakinkan para pengusaha dan
forwarder bahwa PT KAI siap menurunkan tarif setara dengan tarif truck dan
untuk waktu keberangkatan pun siap disesuaikan dengan keinginan pengirim.
Hal senada diungkapkan Direktur Utama KALOG saat
menyampaikan paparan potensi dan rencanan pengembangan angkutan peti kemas
menggunakan kereta api. Menurutnya, selain siap bersaing dalam tarif dan waktu,
pada saat ini ada 6 slot kereta peti kemas
yang siap dioperasikan dengan kapasitas daya tampung 1.000 TEUs per hari.
Dengan besarnya daya angkut seperti ini, diharapkan
bisa dimanfaatkan pengusaha untuk mengirimkan barangnya menggunakan kereta api.
Pengembangan angkutan peti kemas menggunakan kereta api ini sangat penting
karena pada saat ini beban angkutan jalan raya sudah sangat tinggi.
Untuk itu penting juga untuk mengembalikan fungsi Gede Bage menjadi Dry Port. Untuk operasional angkutannya, VP Daop 2 menyatakan
kesiapan mendukung dan meningkatkan angkutan peti kemas menggunakan kereta api
agar kembali jaya.
Sementara itu, dalam sambutannya, Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Bandung, Onny Yuar
Hanantyoko menyampaikan tentang pentingnya mengetahui akar permasalahan
dari menurunya angkutan peti kemas menggunakan kereta api.
Menurutnya, hal penting lainnya adalah persiapan
sarana, parasarana, dan sistem yang memudahkan para pengusaha untuk mengirim
barangnya menggunakan kereta api.
--- quote ---
Pangkas Biaya, Angkutan Kereta Barang
Siap Bersaing
BANDUNG, (PR).- PT Kereta Api Indonesia kembali
menghidupkan angkutan logistik menggunakan peti kemas di Terminal Gedebage.
Penurunan tarif hingga 50 persen diharapkan akan dapat menarik minat pengusaha
untuk kembali menggunakan jasa angkutan kereta barang.
Corporate Deputy Director of Freight Marketing and
Sales PT KAI, John Robertho, pihaknya mengembalikan fungsi terminal dari
terminal penimbunan sementara menjadi dry port. Dengan perubahan status dan
fungsi terminal itu sejak Januari 2017, diharapkan kejayaan terminal Gedebage
kembali seperti tahun 1987 saat pertama kali berdiri.
“Sekarang kami mau mengembalikan terminal peti kemas
Gedebage seperti tahun 1987. Statusnya dry port. Pertemuan ini tujuannya
bagaimana angkutan barang lewat KA kami hidupkan lagi,” kata John saat
berdiskusi dengan para pengusaha di Hotel Shakti, Kota Bandung, Rabu 12 Juli
2017.
Dia menjelaskan, Terminal Gedebage merupakan
satu-satunya terminal peti kemas di Kota Bandung. Setelah pembangunan ruas-ruas
tol baru, diakuinya terjadi penurunan drastis pengguna angkutan logistik peti
kemas.
Solusi
Menurut Direktur PT KA Logistik Junaidi Nasution,
pengoptimalan kembali angkutan logistik dengan peti kemas merupakan solusi atas
transportasi nasional yang sudah sangat padat. Sebagai anak perusahaan
logistik, pihaknya telah bersepakat dengan PT KAI dan MTI untuk mengembalikan
fungsi pengelolaan Gedebage seperti awal berdiri.
Dia meyakini, pengembalian terminal Gedebage menjadi
dry port akan memangkas pengeluaran logistik pengusaha, di antaranya dwelling
time. Melihat pangsa pasar dan kebutuhan angkutan logistik, dia optimistis
dalam 5-10 tahun ke depan, angkutan kereta barang akan menjadi primadona.
Sumber : Pikiran Rakyat, 12.07.17.
Catatan, dengan sejumlah perbaikan seperti drive port
(seharusnya dry port dan John Roberto sebagai Corporate Deputy Director of Freight
Marketing and Sales PT KAI. editor).
--- unquote ---
Intinya, KALOG maupun KAI dan seluruh instansi
terkait, sangat mendukung pemanfaatan TPK Gedebage Bandung agar biaya logistik yang
selama ini dikeluhkan, bisa diakomodir dengan baik.
Dokumentasi kegiatan terlampir.
Sumber : KALOG / Foto : Humasda 2.
[English Free Translation]
In order to improve and develop container
transportation at Gede Bage Container Terminal, on Wednesday (July 12nd), PT
KAI held a discussion in the Lunch Meeting of Container Transportation
Development, at Hotel Shakti meeting room in Bandung.
No comments:
Post a Comment