SEMARANG:
KAI menilai Pemkot Semarang setengah hati dalam reaktivasi jalur kereta api Tawang-Pelabuhan Tanjung Emas. Sebab, sampai saat
ini pemkot tidak merespons dua surat
permohonan fasilitasi sosialisasi reaktivasi yang telah dikirim pada 31 Maret dan 7 April 2016.
Deputi EVP Daop 4, Mateta Rijalulhaq mengatakan, permintaan
bantuan fasilitasi sosialisasi kepada pemkot sudah berdasarkan SK Gubernur Jateng No 550/64 Tahun 2015.
Dalam
SK telah ditunjuk tim teknis reaktivasi jalur kereta api Tawang-Pelabuhan
Tanjung Emas, diantaranya kepala bagian hukum Biro Setda Kota Semarang sebagai
anggota. Dalam tim ini PT KAI bertugas menertibkan tanah, sedang pemkot
memfasilitasi.
“Sayangnya
sampai saat ini tidak ada respons dari pemkot. Kami tidak bisa menunggu terlalu
lama lagi, karena proyek pemerintah pusat ini harus tetap berjalan. Surat
pertama dan kedua tidak ditanggapi, maka kami tetap akan lakukan sosialisasi
sendiri,” ujarnya.
“Diharapkan
tidak perlu sosialisasi terlalu lama, dalam bulan April pembebasan lahan semua
sudah selesai. Target, Maret sudah dilakukan penertiban, dan akhir 2016 jalur
kereta sudah bisa dioperasikan,” tuturnya.
Manager Humas Daop 4, Gatut
Sutiyatmoko
menuturkan, sosialisasi pertama akan dilakukan Rabu (13/4), di Gedung Marabunta
Jl Cendrawasih. Seluruh warga yang memiliki 130 hunian, yang terkena dampak proyek reaktivasi rel sepanjang 2,9 km akan diundang.
“Mereka
diminta membawa fotocopy sertifikat,” ujarnya. Dari hasil pendataan 23 Maret 2015, rumah warga yang terkena
ada 118 bangunan, 2 masjid, 2 musholla,
2 sekolah/TPQ, 6 bangunan fasilitas umum seperti pos kamling dan posyandu.
Warga
akan menerima uang kerohiman atau uang bongkar dari PT KAI yang sudah
ditetapkan oleh SK Direksi PT KAI, sebesar Rp
250.000 per meter untuk bangunan
permanen, bangunan semi permanen Rp 200.000, dan non permanen Rp 175.000.
“Kami
tidak akan memberikan ganti untung dengan sistem appraisal. Itu tidak bisa
dilakukan, karena tanah di Kebonharjo ini milik negara, jadi tidak bisa dibeli
oleh negara. Kalau kami ganti untung akan jadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Sumber
: Suara Merdeka, 08.04.16.
[English
Free Translation]
KAI
assess the Semarang City Government half-heartedly to support in the
reactivation of the railway line from Tawang Station to the Port of Tanjung
Emas. Because, until now the city government did not respond to the two letters
facilitating socialization request that was sent on March 31st and April
7th, 2016.
No comments:
Post a Comment