JAKARTA: Stasiun bergaya Eropa seluas 3.768 m2 di Tanjung Priok sudah lama sekali tidak beroperasi. Bahkan, stasiun
yang dibangun tahun 1914 ini
kondisinya sempat terbengkalai karena tidak dirawat. Padahal, Stasiun Tanjung
Priok adalah salah satu stasiun bergaya unik di Jakarta yang dibangun pada era
kolonial.
Dengan 6 jalur kereta, stasiun ini sama
besarnya dengan Stasiun Manggarai.
Namun di masa lalu Stasiun Tanjung Priok dilengkapi dengan penginapan dan bar mewah
untuk orang-orang Eropa, fasilitas yang tidak ada di stasiun-stasiun lain di
Jakarta.
Tapi ada
kabar baik, sejak 1 Oktober 2015
lalu, Stasiun Tanjung Priok sudah direnovasi. Stasiun ini akan dihidupkan
kembali untuk jalur kereta penumpang. "Hari ini ada uji coba KRL dari Sta
Kota ke Sta Tanjung Priok," kata KS
Tanjung Priok, Sahlan.
Renovasi
Stasiun Tanjung Priok akan selesai pada Januari
2016. Jalur untuk kereta penumpang telah selesai diperbaiki dan sedang
diujicoba untuk digunakan. Sahlan memperkirakan waktu tempuh dari Sta Tanjung
Priok ke Sta Kota memakan waktu sekitar 30 menit.
"Ada 4
stasiun yang akan dilalui dari Tanjung Priok ke Stasiun Kota. Waktunya sekitar
setengah jam," ujarnya.
Sumber :
detik, 23.11.15.
[English Free
Translation]
European-style
railway station area of 3,768 m2 in Tanjung Priok who have 3,768 square meter
was not operate for long time ago. In fact, the station which was built in 1914,
was abandoned due to the condition is not treated. Tanjung Priok Station is one
of the unique style station in Jakarta, which was built in the colonial era.
Now being restored for the sake of tourism.
No comments:
Post a Comment